Edisi Cetak Tribun Kaltim
5 Kandidat Siap Memperebutkan Kursi Rektor Unmul, Ini Visi dan Misi Mereka
Pesta demokrasi kampus, Pemilihan Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) periode 2018-2022 memasuki babak baru.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Pesta demokrasi kampus, Pemilihan Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) periode 2018-2022 memasuki babak baru.
Lima kandidat calon Rektor Unmul Samarinda siap adu ide dan gagasan melalui pemaparan visi-misi di depan Anggota Senat.
Para kandidat calon Rektor Unmul ini memiliki visi yang sama, yakni membawa Unmul sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik. Sebelumnya, ada tujuh dosen yang mengembalikan formulir pencalonan rektor. Namun dua di antaranya menyatakan tidak bersedia maju sebagai bakal calon Rektor Unmul.
Baca: Demi Bermain di Juventus, Cristiano Ronaldo Rela Menolak Tawaran Rp 3,2 Triliun
Sang kandidat petahana Prof Dr H Masjaya M.Si yang masa jabatannya akan berakhir pada 14 Oktober nanti menyebut tak melakukan persiapan khusus untuk menghadapi kontestasi Pemilihan Rektor Unmul kali ini. Menurutnya, Senat Unmul sudah bisa melihat dan menilai apa yang sudah dikerjakan selama empat tahun memimpin Unmul.
"Kami mau melanjutkan kembali pembangunan Unmul," ujarnya saat ditemui Tribun, Rabu (4/7) lalu. Masjaya juga menuturkan, selama kepemimpinannya, hubungan Unmul dengan Pemerintah Pusat, khususnya Kemenristek Dikti cukup mesra.
Terbukti di masa kepemimpinannya, sudah dua kali Menteri datang menyambangi kampus Unmul Samarinda.
"Baru masa saya saja itu ada dua Menteri datang. Dulu-dulu kan nggak pernah," ujarnya.
Baca: Dinyatakan Unggul Dalam Rekapitulasi KPU, Begini Cuitan Pertama Ridwan Kamil
Dengan apa yang sudah dikerjakan selama ini, Masjaya mengaku sangat optimistis bisa kembali diberi amanah melanjutkan pembangunan Unmul lebih baik 4 tahun ke depan.
"Kalau terpilih atau tidak kan tergantung yang di atas. Tapi kalau indikatornya kinerja, kan bisa dilihat. Kami serahkanlah ke Senat, apa-apa yang sudah kami lakukan," kata Masjaya.
Jika kembali terpilih, sejumlah terobosan juga sudah disiapkan. Terpenting, kata dia, visi dan misi Unmul Samarinda menjadi World Class University pada 2032 yang sudah dituangkan dalam road map, dan harus bisa diwujudkan secara bertahap.
Baca: Lagu Lagi Syantik Disebut Ambil Jaron Syahrini, Siti Badriah Akhirnya Beri Komentar
Sementara, kandidat calon Rektor Unmul lainnya, Prof Dr Susilo S.Pd, M.Pd yang saat ini masih aktif sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unmul Samarinda masih enggan berkomentar banyak saat ditanya visi-misi ketika nanti terpilih menjadi Rektor Unmul.
Menurutnya, hal ini juga menjadi bagian dari strategi yang telah disusun untuk memenangkan kontestasi Pemilihan Rektor Unmul Samarinda.
"Saya nggak bisa komentar dulu," ujarnya singkat.
Dr Ir Sukartiningsih, M.Sc, kandidat calon Rektor Unmul dari Fakultas Kehutanan pun menyatakan, visi-misi Unmul menuju universitas kelas dunia (World Class University), sudah sangat bagus. Jika dipercaya menjadi Rektor, Sukartiningsih mengaku tak akan mengubah visi-misi Unmul.
"Visi Unmul menjadi universitas berstandar internasional yang mampu berperan dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bertumpu pada sumber daya alam, khususnya hutan tropis lembab (tropical rain forest) dan lingkungannya ini sudah sangat bagus," kata Sukartiningsih.
Baca: Pilkada Serentak Masuki Tahap Rekapitulasi, KPU Masih Punya Utang Selesaikan Pilkada di 3 Kabupaten
Unmul, lanjutnya, sudah berusia 56 tahun. Menjadi universitas tertua di Kaltim. Dengan usia yang demikian tua, menurut Sukartiningsih, sudah saatnya Unmul menjadi PTN yang diperhitungkan di kancah nasional dan internasional.
"Walaupun sebenarnya Unmul ini sudah dikenal secara internasional. Tapi, kita harus membawa Unmul lebih baik lagi," katanya.
Hanya saja, kata Sukartiningsih, strategi untuk mencapai visi tersebutlah yang harus dievaluasi.
"Saya kira semua punya visi yang sama untuk Unmul. Hanya, strateginya saja yang berbeda," katanya lagi.
Sebagai perguruan tinggi, Sukartiningsih ingin Unmul menjadi pencetak sumber daya manusia yang menjunjung tinggi pluralisme dan etika. Lulusan Unmul, selain berkompetensi bagus, menurut Sukartiningsih, juga harus berkarakter profesional.
"Mencerdaskan bangsa dengan kader yang berkualitas dan berkarakter," ucapnya.
Sukartiningsih juga menjadi satu-satunya bakal calon Rektor perwakilan perempuan. "Biar jadi penyeimbang, jadi ada calon perempuannya," kata Sukartiningsih, lantas tertawa.
Baca: Soroti Rembuk Nasional Aktivis 98, Fahri Hamzah: Ada Bau Kekuasaan di Sana
Putra Daerah
Sementara, Dr Asnar M.Si, kandidat calon rektor lainnya dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengatakan, sudah saatnya Unmul dipimpin putra daerah. "Sebagai putra daerah, dan alumni Unmul yang memenuhi syarat, tentu saya punya hak ikut mencalonkan diri," ujar pria kelahiran Sanga Sanga, Kutai Kartanegara, ini.
Asnar punya mimpi, Unmul bisa setara dengan perguruan tinggi ternama di Pulau Jawa. "Minimal kita setara dengan universitas di Jawa. Ini kita masih tertinggal," katanya.
Caranya, lanjut Asnar, Unmul harus menyekolahkan semua dosennya hingga Strata III. "Rektor harus fasilitasi selama ada aturan yang mengatur," katanya lagi.
Beberapa pengelolaan keuangan Unmul juga menjadi perhatian Asnar. Contohnya uang kuliah tunggal (UKT) dan SPP yang sebagian besar untuk remunerasi. Sementara, fasilitas penunjang pendidikan, banyak terabaikan.
Baca: Soroti Rembuk Nasional Aktivis 98, Fahri Hamzah: Ada Bau Kekuasaan di Sana
"Implementasi remunerasi pun spekulatif. Bukan berdasarkan pendataan yang valid. Contoh, ada laboratorium yang tidak ada aktivitasnya tapi dapat remunerasi," ungkapnya.
Asnar ingin Unmul memiliki terobosan dalam hal sumber pendanaan. "Ya misalnya Unmul nanti punya SPBU atau punya hotel yang keuntungannya untuk biaya kampus. Supaya UKT dan SPP mahasiswa tidak digelontorkan untuk remunerasi," tuturnya.
Sementara, Dr La Ode Rijai M.Si, Dekan Fakultas Farmasi yang juga menjadi bakal calon Rektor Unmul, enggan banyak membeber programnya. "Panjang kalau mau diceritakan," tutur Lao Ode, singkat.
Yang jelas, seperti bakal calon rektor lainnya, La Ode juga ingin membawa Unmul ke arah yang lebih baik. (rad/dep)