Kebakaran
Rumah Kayu Bertingkat di Pantai Amal Terbakar, Apriani dan Anaknya Loncat dari Jendela
Kebakaran yang menghanguskan 1 unit rumah tingkat yang terbuat dari kayu di daerah Binalatung RT 10 Kelurahan Pantai Amal.
Penulis: Junisah |
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Junisah
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kebakaran yang menghanguskan 1 unit rumah tingkat yang terbuat dari kayu di daerah Binalatung RT 10 Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan, Provinsi Kaltara Minggu (15/7/2018) pukul 05.50 wita menghebohkan masyarakat sekitar.
Di rumah tingkat ini ternyata dihuni 5 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 16 orang.
Pasalnya pemilik rumah bernama Apriani membuat empat pintu di bawah rumahnya untuk disewakan kepada orang lain. Sedangkan Apriani, bersama suami dan anaknya tinggal di atas.
Kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun harta benda, televisi, kulkas, surat-surat berharga, seperti KTP, KK, dan surat akta kelahiran, serta uang tunai pemilk rumah sebesar Rp 30 juta hangus terbakar menjadi arang dan debu.
Belum diketahui pasti penyebab asal mula api.
Baca: Jawa Dinobatkan Sebagai Pulau Terbaik di Dunia
Diduga berasal dari korsleting listrik, karena api bermula dari depan rumah yang letaknya berdekatan dengan meteran listrik.
Dengan sekejap si jago merah melalap bangunan rumah yang terbuat dari kayu ini.
Lokasi kebakaran yang cukup jauh dari kota ini, membuat mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi pun agak telat.
Ketika tiba di lokasi, rumah tingkat telah menjadi arang dilalap si jago merah.
Meskipun begitu, petugas pemadam kebakaran tetap menyiramkan air ke arah rumah yang terbakar untuk memadamkan api yang masih tersisa.
Muslimin, adik ipar pemilik rumah mengatakan, ketika kebakaran terjadi kakak iparnya tinggal bersama seorang anak perempuannya berusia 2 tahun.
Baca: Pamerkan Ragam Budaya Indonesia, Panitia Lepas 10 Ribu Tiket Festival Lamaru
Pasalnya, suaminya masih berada di tambak.
Kakak iparnya yang terbangun dari tidurnya, kaget melihat ada api yang telah membesar dari arah depan rumahnya.
“Kemudian kakar ipar saya teriak ada kebakaran, lalu kami semua kaget, termasuk orang yang menyewa di bawah rumahnya. Kakak ipar saya tidak bisa keluar karena pintu di depan sudah terbakar, sehingga untuk menyelamatkan diri, kakak ipar dan anaknya loncat dari jendela. Anaknya dulu dibuang kebawa dan ditangkap ramai-ramai, lalu kakak ipar saya yang terakhir loncat,” ujarnya.
Usai Apriani selamat bersama anaknya Anisa, tiba-tiba Apriani pingsan tidak sadarkan diri, karena syok melihat rumahnya terbakar.
Melihat kondisi Apriani yang syok, keluarga langsung membawa Apriani bersama anaknya ke rumah keluarga di Kampung Empat untuk beristirahat.
Baca: Berwisata ke Maroko, Turis Indonesia Ditinggal Tour Leader
“Iya syok, karena kakak ipar saya ini ada menyimpan uang di rumah sebesar Rp 30 juta, karena baru terima hasil panen rumput laut dan rencananya mau dibagikan kepada anak buahnya. Karena kakak ipar saya ini pengusaha rumput laut,” ujarnya.
Setelah selesai kebakaran, terlihat di lokasi telah dipasang garis polisi yang dilakukan Polres Tarakan.
Selanjutnya akan dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh tim forensik untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan harta benda miliki 5 KK tersebut. (*)