Penemu Pengolah Sampah Metode Takakura Kagum Warga Balikpapan Sadar Daur Ulang
Takakura menemui Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud dan masyarakat yang mengikuti pelatihan daur ulang sampah plastik hingga 24 Juli 2018.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seorang penemu metode pengolahan sampah organik ternama di mancanegara, mengapresiasi warga Kota Balikpapan yang mulai sadar akan kepeduliannya terhadap kebersihan lingkungan melalui proses daur ulang sampah yang ramah lingkungan.
Dia adalah Koji Takakura, yang telah berusia 59 tahun sedang datang ke Kota Balikpapan, sambangi Rumah Dinas Wakil Walikota Balikpapan, Jalan Brigjen Ery Suparjan, Klandasan Ulu, Kota Balikpapan, Provinsi Kaltim, Senin (23/7/2018) pagi.
Takakura menemui Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud dan masyarakat yang mengikuti pelatihan daur ulang sampah plastik hingga 24 Juli 2018.
Baca: Kemenkum HAM Ungkap Rp 102 Juta yang Disita di Sel Lapas Sukamiskin Hanya untuk Beli Snack dan Rokok
Saat sebelum memulai acara pelatihan ini, Takakura berbincang kepada Tribunkaltim yang mengapresiasi warga Balikpapan karena adanya minat yang tinggi terhadap proses kelestarian lingkungan melalui gerakan daur ulang sampah.
"Ini banyak yang mau belajar. Kita sama-sama menjaga lingkungan. Kita bisa menjaga bumi kita kurangi sampah," tegas pria kelahiran Kota Kitakyushu, Jepang ini.
Dia merasa optimis, bila semua masyarakat peduli terhadap kebersihan lingkungan melalui gerakan pemanfaatan daur ulang sampah, bisa dipastikan akan memberi dampak positif bagi semua makhluk yang tinggal di planet bumi.
"Ayo semangat semua," kata Takakura.
Sosok Takakura sangat terkenal di kalangan pecinta lingkungan.
Sejak sekitar tahun 2004, pria berambut putih ini telah mengenalkan metode Takakura daur ulang sampah di Indonesia.
Termasuk satu di antaranya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Suryanto, pernah menimva ilmu daur ulang sampah organik metode Takakura.
Baca: Cari Posisi Duduk yang Pas, Jokowi Angkat Kursi Sendiri saat Nobar 300 Anak Film Kulari ke Pantai
"Pernah sudah lama sekali, saya pernah ikut, dia (Takakura) yang langsung kasih pengajaran ke saya. Sekarang ketemu lagi sama dia, masih awet muda tidak ada perubahan," ungkapnya kepada Tribunkaltim.
Konsep Takakura adalah metode pengolahan sampah yang bersifat organik yang bisa dilakukan oleh setiap rumah tangga, tak perlu memakan ruang lahan yang luas.
Penerapan metode Takakura, sangat sederhana muda dilalukan oleh siapa saja tanpa harus mengeluarkan modal biaya tinggi namun hasilnya begitu maksimal.
Cara melakukan Takakura ada beberapa tahap yang mesti dilakukan yakni langkah awal siapkan keranjang atau wadah yang berlubang. Fungsi wadah berlubang ini upaya menjaga sirkulasi udara pada kompos.
Langkah kedua, buatlah bantalan dari kain atau jaring plastik yang disisipi kain perca dan sabut kelapa.
Setelah itu, sediakan kardus pelapis untuk menjaga supaya kompos tidak keluar dari ranjang dan mengatur pelembapan kompos.
Baca: Selamat Hari Anak Nasional, Inilah Tampilan Google Doodle Hari Ini
Yang langkah terakhir, pengaduk yang bisa dibuat dari pipa, kayu, atau besi. Lalu, biang kompos berupa kompos setengah jadi yang mengandung mikroba, memasukkan biang kompos ke keranjang atas permukaan bantalan alas.
Berikutnya, masukkan bahan-bahan kompos yang terdiri dari sampah yang mengandung nitrogen, mikroba, dan karbon. (*)