Pilpres 2019
Kata Politisi Demokrat, ''Elektabilitas Ustaz Abdul Somad Rendah, Jangan Jebak Prabowo''
Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca turut angkat bicara mengenai perekomendasian Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres Prabowo
TRIBUNKALTIM.CO - Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca turut angkat bicara mengenai perekomendasian Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres Prabowo dalam Ijtima Ulama.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @panca66 yang diunggah pada Rabu (1/8/2018).
Awalnya, netter pemilik akun @dulatips mengatakan apabila masih banyak ustaz yang ilmunya lebih tinggi dari UAS.
@dulatips: Gua yakin banyak yg tergiur minta UAS jd cawapres bukan krn keilmuannya.
Tp dr jumlah audiens yg biasa beliau kumpulkan.
Yg lebih tinggi ilmunya dr Ustad somad tentu banyak.
Alat memulainya bukan ilmu, tp popularitas yg mrk anggap sbg elektabilitas.
Menanggapi hal tersebut, Cipta Panca mengatakan jika berdasarkan survei, elektabilitas UAS rendah.
Ia pun meminta agar Prabowo tidak dijebak, dan dibiarkan menentukan pilihannya berdasarkan data yang bisa menaikkan elektabilitas.
@panca66: Cek semua survey, elektabilitas UAS itu rendah.
Jangan jebak Prabowo.
Biarkan beliau menentukan wakilnya dengan basis data yang bisa menaikkan elektabilitasnya.
Lebih lanjut, Cipta Panca mengatakan jika partainya menyerahkan pilihan pada Prabowo.
@panca66: Demokrat menyerahkan pilihan ke Prabowo.
Toh nanti yang daftar ke KPU partai koalisi. Santai saja.
Sementara itu, @dulatips balik memberikan komentar.
Menurutnya, elektabilitas UAS rendah lantaran belum diumumkan.
@dulatips: survey ttg UAS rendah itu krn semua survey dilakukan sebelum ada sounding. klo dicek skrg coba bs lain hasilnya..

Diberitakan sebelumnya, dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Bangsa yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) muncul beberapa nama tokoh cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Dalam forum yang digelar sejak Jumat lalu tersebut, GNPF merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden.
"Peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Ketua Umum GNPF, Yusuf Martak, di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Minggu, (29/7/2018), dikutip dari Tribunnews.
Sementara itu, menanggpi perekomendasian dirinya, Ustaz Abdul Somad justru mengunggah sosok lainnya, yakni Salim Al Jufri.
Menurutnya, Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto adalah pasangan yang seimbang.
Dalam kesempatan lain, Abdul Somad kembali menegaskan omongannya.
Seperti video yang diunggah akun Youtube Tafaqquh video yang diunggah pada Senin (30/7/2018).
Dalam video tersebut, Ustaz Abdul Somad memberikan ceramah di kota Semarang, Jawa Tengah.
Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya tersebut mengaku bahagia mendapat sambutan yang luar biasa dari warga Semarang.
Ustaz Abdul Somad minta didoakan agar tetap menjadi ustaz sampai mati.
"Doakan Ustaz Abdul Somad istiqomah menjadi ustaz sampai mati, bahwa ada ijtima ulama, para kyai, para santri, memberikan rekomendasi, maka kita balas dengan doa, maka biarkan Ustaz Abdul Somad fokus di dunia pendidikan dan dakwah," kata Ustaz Abdul Somad.
Di sisi lain, pertemuan SBY dan Prabowo Subianto telah memberikan kesepatakan terkait koalisi yang akan dijalankan oleh kedua partai yakni Demokrat dan Gerindra.
Pertemuan yang dilakukan tertutup oleh SBY dan Prabowo ini telah memantapkan untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Hal ini disampaikan langsung oleh SBY dalam gelaran konferensi pers usai dilakukan pertemuan di kediaman Prabowo, Senin (30/7/2018).
Meski sudah terjalin koalisi, kubu Prabowo belum menentukan siapa cawapresnya.
Pihak Demokrat pun mengaku jika dirinya tidak memaksakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan menyerahkan sepenuhnya pilihan pada Prabowo.
"Terkait cawapres saya tegaskan SBY tidak menuntut atas nama partai Demokrat atas satu nama tertentu," ucap Prabowo.
Sementara itu, dari sejumlah partai koalisi Prabowo juga mengajukan perwakilan mereka untuk dipilih menjadi cawapres, meski beberapa partai mengatakan hal tersebut bukan harga mati bagi koalisi.
PKS masih tetap pada pendiriannya untuk mengajukan sembilan nama, yaitu mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Sementara itu, Partai Demokrat samar-samar menginginkan kader terbaiknya dipilih menjadi cawapres.
Di sisi lain, PAN mengajukan ketua umumnya, Zulkifli Hasan, sebagai pendamping capres.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)