Cuaca Tak Menentu, Nelayan Masih Enggan Melaut

Masyarakat diimbau untuk terus memperbarui informasi cuaca melalui situs resmi BMKG.

TRIBUN KALTIM / GEAFRY NECOLSEN
Para nelayan di wilayah pesisir memanfaatkan waktu luang, di tengah cuaca yang tak mendukung melaut, untuk memperbaiki alat tangkap ikan milik mereka. 

"Masyarakat dan nelayan harus waspada terhadap gelombang laut yang tinggi dan arus laut yang kuat," tegas Herman.

Prakirawan BMKG Berau, Imam Ali Taba menjelaskan, cuaca ekstrem seperti ini memang menjadi karakteristik cuaca di Kabupaten Berau.

Di wilayah ini, rata-rata curah hujan mencapai 50 mm hingga 250 mm setiap bulannya.

Sementara hari hujan setiap bulan bisa mencapai 9 hingga 25 hari hujan.

Sedangkan sinar matahari minimal 33 persen hingga 60 persen pada musim penghujan.

Apalagi saat ini, kondisi cuaca tengah dalam kondisi masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. 

Beberapa wilayah Kalimantan bagian utara, termasuk Kabupaten Berau, masih terdapat massa udara basah di atas 65 persen.

Kondisi ini menyebabkan tumbuhnya awan-awan konvektif. Sehingga, hujan yang disertai angin kencang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah.

BMKG mengimbau kepada para nelayan dan juga sektor jasa wisata serta wisatawan yang melakukan aktivitas di perairan agar lebih berhati-hati dengan kondisi cuaca ini.

Masyarakat diimbau untuk terus memperbarui informasi cuaca melalui situs resmi BMKG. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved