Kisah Banjir Berulang Dialami Warga Beller; Tarmi Berharap Air Laut Tak Pasang Saat Banjir Datang

"Kalau pasang air laut, banjir ya seharian, gak turun-turun. Kalau enggak, 1 jam juga surut," bebernya.

TRIBUN KALTIM / MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Tarmi (60) warga Beller, Damai Balikpapan Kota saat menceritakan banjir yang dihadapinya selama puluhan tahun, Senin (6/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Perempuan berusia 60 tahun bersandar di dipan warung yang terletak di salah satu persimpangan kawasan Beller, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota.

Ia pandangi jalanan yang basah di depannya. Sambil ngemil kudapan kering, ia bercerita tentang Beller: kawasan langganan banjir di Balikpapan.

NAMANYA Tarmi (60) puluhan tahun ia tinggal di kawasan pemukiman langganan banjir di Balikpapan.

Baginya banjir bukan lagi tragedi, melainkan komedi. Bukan sampah serapah, atau dumelan yang keluar dari mulutnya saat membahas banjir. Malah tawa dan senyum ringan menyertai pembicaraan bersama media ini.

Baca juga:

Bersahabat, Presiden Putin Tunjuk Bintang Film Laga Steven Seagal sebagai Utusan Khusus

Koruptor Rp 1,3 Triliun Buron Dua Tahun, Ditangkap Ketika Sedang Jadi Mualim Kapal

Laboratorium Obat-obatan Herbal Terbesar di Indonesia akan Dibangun di Samarinda

"Iya, banjir hampir sepinggan tadi pagi. Mau masuk berita lagi, ya," tebak ibu beranak 3, seraya melempar senyum, Senin (6/8/2018).

Lebih 30 tahun ia tinggal di kawasan Beller. Bila hujan datang, lama tak berhenti, pertanda bahwa ia harus siap menghadapi banjir.

Air sungai Beller meluap ke daratan membanjiri jalanan warga. Bahkan tak jarang merayapi dinding rumah mereka.

"Air itu pasti naik ke atas. Tinggal turunnya cepat atau tidak," tuturnya.

Ya, bila air laut pasang, banjir akan bertahan lama di Beller. Namun, bila air laut surut, banjir lebih cepat turun. Air mengalir cepat ke bawah menuju muara laut.

Dengan catatan, tak ada penyumbatan di alur sungai yang mengarah ke bilangan Stal Kuda Balikpapan.

"Kalau pasang air laut, banjir ya seharian, gak turun-turun. Kalau enggak, 1 jam juga surut," bebernya.

Beberapa bulan belakangan ini air sungai lebih cepat naik bila hujan turun.

Ditengarai disebabkan pendangkalan sungai.

Tarmi menyebut biasanya ada pengerukan tiap bulannya, namun belakangan sudah tak tampak lagi.

"Itu sungai yang di atas mengecil. Tadi pagi sampah juga banyak sangkut di jembatan. Polisi banyak yang angkutin tadi pagi," ujarnya.

Tahun 70-an dulu memang kawasan tersebut sudah jadi kawasan yang digenangi air. Namun, belum separah dewasa kini.

"Di awal saya tinggal 30 tahun yang lalu, memang banjir tapi dikit. Dulu masih ada banyak rawa, pohon-pohon. Daerah peresapan air. Nah, sekarang jadi banyak rumah," ungkapnya.

Banjir semakin parah saat masuk di tahun 2008, dimana ketinggian air mencapai atap rumah warga.

Baca juga:

Simak Deret Video Amatir Gempa NTB; Warga Panik Berhamburan hingga Kondisi Kerusakan Bangunan

PKPU HI Tawarkan Hewan Kurban Mulai Rp 1,5 Juta, Bakal Jangkau Daerah Terpencil Nusantara

Sultan Adji Muhammad Salehuddin II Tutup Usia, Muncul Wacana Pengusulan Jadi Pahlawan Nasional

Presiden Venezuela Diserang Drone Peledak, TNI AU Ingatkan Penerapan Aturan 'No Flight Zone'

Berangkat dari sana lah banjir skala besar terjadi. Siklus bajir besar 5 tahunan pun terus berlanjut sampai sekarang.

"2018, 2012, 2014 terakhir kemarin 2017. Pokoknya setiap 5 tahun sekali pasti banjir besar. Nanti 2022 kita tunggu aja, tuh," tuturnya.

Bahkan ia mengatakan tahun 1978 silam, warga yang terjebak banjir dievakuasi menggunakan helikopter.

"Dari atas atap itu ditolong," tuturnya.

Ia hanya bisa pasrah, sambil berharap bila banjir tiba, air laut tidak pasang. Sehingga air yang meluber dari Sungai Beller bisa cepat turun.

"Apa lagi yang warga sini minta, kecuali pemerintah bisa mencarikan solusi menangani persoalan ini. Sama, ya, berharap laut gak pasang," harapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved