Hari Tasyrik, Ini Larangan dan Amalan Sunah yang Bisa Dilakukan
Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah atau pada Rabu hingga Jumat (22-24/8/2018).
Editor:
Januar Alamijaya
AFP PHOTO/MOHAMMED AL-SHAIKH
Ribuan umat Islam shalat berjamaah di Masjid Namira, Padang Arafah, dekat kota suci Mekah, Saudi Arabia, 23 September 2015. Umat Islam berkumpul di Padang Arafah pada puncak ibadah haji, tepatnya 9 Dzulhijjah pada penanggalan Islam.
Dan itu merupakan bentuk syukur nikmat yang paling sempurna.
Dimana, nikmat yang kita terima, menjadi sarana untuk membantu agar semakin giat melakukan ibadah.
Amalan di Hari Tasyrik
Mengingat keistimewaan hari tasyrik, sebagai orang yang beriman, hendaknya kita maksimalkan upaya untuk mendapatkan limpahan rahmat dan pahala dari Allah di hari itu.
Berusaha untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan, memperbanyak amal soleh dan berbagai bentuk ibadah kepada Allah.
Berikut beberapa amalan yang disyariatkan untuk dilakukan di hari tasyrik:
- Anjuran memperbanyak berdzikir.
- Melakukan Takbiran setiap selesai shalat wajib.
- Mengingat Allah dan berdzikir ketika menyembelih. Karena penyembelihan qurban, bisa dilaksanakan sampai hari tasyrik berakhir.
- Mengingat Allah dengan membaca basmalah sebelum makan dan hamdalah setelah makan.
- Mengingat Allah dengan memperbanyak bertakbir secara mutlak, di manapun dan kapanpun.
- Memperbanyak berdoa kepada Allah.
- Doa Sapu Jagad dianjurkan untuk dibaca pada hari tasyrik: Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanah wa fil aa-khirati hasanah, wa qinaa adzaaban-naar. (TribunWow.com/Woro Seto)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Hari Tasyrik: Keutamaaan, Larangan, dan Amalan Sunah, http://wow.tribunnews.com/2018/08/20/hari-tasyrik-keutamaaan-larangan-dan-amalan-sunah?page=all.
Rekomendasi untuk Anda