Kurs Rupiah Melemah, Benarkah Kondisi Sekarang Sama Seperti Krisis 1998? Simak Faktanya
Dollar masih perkasa sebaliknya mata uang Rupiah terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Pada September 1997, rupiah berada di level Rp 3.030 per dollar Amerika Serikat (AS) dan terdepresiasi hingga 254 persen pada September 1998 menjadi Rp 10.725 per dollar AS.
Sementara pada September 2017, rupiah ada pada level Rp 13.345 per dollar AS dan melemah hanya 11 persen per tanggal 3 September 2018 menjadi Rp 14.815 per dollar AS.
"Kala pelemahannya seperti 1998, rupiah seharusnya mencapai Rp 47.241 per dollar AS pada September 2018," tulis data tersebut.
Hal lainnya yang kemudian membedakan kondisi rupiah 1998 versus rupiah 2018 adalah dari sisi cadangan devisa atau cadev.
Cadev 1998 tercatat 23,61 miliar dollar AS, sedangkan pada 2018 mencapai 118,3 miliar dollar AS.
Berikutnya adalah peringkat surat utang pemerintah 20 tahun silam adalah junk yang artinya di bawah layak investasi dan kualitasnya jelek.
Sementara pada 2018, peringkat surat utang pemerintah adalah BBB dengan outlook stabil atau layak investasi (investment grade).
Di sisi lain, dari sisi net capital inflow secara kuartalan, kondi
ada kuartal II 1998 adalah minus 2,470 miliar dollar AS.
Kemudian, dari sisi pertumbuhan ekonomi, pada kuartal II
si pada kuartal II 2018 jauh lebih baik yakni berada pada angka 4,015 miliar dollar AS.
Kondisi itu jauh lebih baik dibandingkan net capital inflow p tahun ini cenderung lebih baik ketimbang kuartal II 1998.
Saat pada 1998 pertumbuhan ekonomi minus 13,34 persen dibandingkan kuartal II 1997 atau secara year on year (yoy). Sementara pada kuartal II 2018, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,27 persen yoy.
Tak hanya itu, faktor lainnya yang membuat berbeda kondisi rupiah 1998 dan 2018 adalah inflasi.
Baca: Rupiah Melemah, Menteri ESDM Pastikan tak Ada Kenaikan Harga BBM Subsidi
Dua dekade lalu, inflasi pada Agustus 1998 menyentuh 78,2 persen yoy, sedangkan inflasi Agustus 2018 hanya 3,2 persen yoy.