Ketum Kongres Wanita Indonesia Tolak Istilah 'The Power of Emak-emak', Sejumlah Tokoh Angkat Bicara

Tanggapan itu disampaikan para tokoh melalui laman Twitter pribadinya, Minggu (16/9/2018).

Tribunnews.com
Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo 

"Saya panggil Ibu saya dikampung Emak, omak. Itu cermin kekayaan khazanah budaya negeri. Lantas panggilan itu merendahkan? Karena watak feodalisme kalian lah kemudian menempatkan kata emak-emak rendah. Ngomong Pancasila dan keberagaman tp justru menistakan keberagaman itu sendiri," tulis Dahnil Anzar melalui akun @Dahnilanzar.

"Saya memanggil nenek saya dengan panggilan Umak. Tante saya pun ada yg saya panggil emak. Lantas itu merendahkan?. Watak feodalisme nan sombong ternyata melahirkan sikap politik yg anti keberagaman," lanjut dia.

 

4. Zara Zettira

"Deklarasi Ibu Bangsa deklarasi aja ga usahlah meremehkan emak emak. Kasihan mereka yg panggil ibunya emak/mamak Masa ibu Bangsa ngga tau “emak” itu panggilan untuk Ibu?" tulis Zara Zettira melalui akun @zarazettirazr.

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut " emak-emak".

Hal itu disampaikan Giwo dalam sambutannya di acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35 .

"Kami tidak mau, kalau kita perempuan-perempuan Indonesia dibilang 'emak-emak'. Kami tidak setuju," ujar Giwo, Jumat (14/09/2018).

Giwo mengatakan, kongres perempuan Indonesia II tahun 1935 di Jakarta menghasilkan beberapa keputusan penting.

Satu di antaranya adalah kewajiban utama wanita Indonesia, yakni menjadi " ibu bangsa". "Perempuan Indonesia yang sudah mempunyai konsep ibu bangsa sejak tahun 1935 sebelum kemerdekaan.

"Tidak ada the power of emak-emak, yang ada the power of ibu bangsa," ucapnya disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir.

Giwo menuturkan pada peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2017 di Papua, Presiden Joko Widodo menyampaikan peran ibu bangsa.

Presiden mengatakan peran ibu bangsa jangan dipandang sebagai beban, melainkan suatu kehormatan.

"Peran ibu bangsa yakni tugas mempersiapakan generasi muda yang berkarakter unggul, memiliki daya saing, inovatif, kreatif serta memiliki wawasan kebangsaan yang militan," tandasnya.

Hadir pada acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35, Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta istri GKR Hemas, dan Presiden ICW Jungsook Kim. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ketua Umum Kowani Tolak Istilah 'The Power of Emak-emak', Sejumlah Tokoh Beri Tanggapan

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved