Tutut Soeharto Ungkap Kisah Pembangunan Tol Cawang- Priok; Sebut Pertaruhkan Kepala Demi Pemuda

Seluruh karyawan yang terlibat dalam proyek pada saat itu kurang lebih berjumlah 2.000 orang.

Kompas.com/Robertus Belarminus
Siti Hardianti Rukmana atau Mbak Tutut 

Bina Marga akhirnya memberikan izin kepada Tutut.

Resmi menjadikan Djoko sebagai pimpinan proyek, Tutut menuturkan jika dirinya telah mempertaruhkan kepalanya.

“Djoko, saya pertaruhkan kepala saya untuk mendapatkan kamu, mulai hari ini, kepala saya ada di tanganmu. Kalau kamu gagal menyelesaikan proyek ini, maka melayang pula kepala saya,” ujar Tutut kepada Djoko.

Djoko mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Tutut dan menyebut tidak akan menyia-nyiakan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.

Saat itu, Djoko Ramiaji resmi menjadi Pimpinan Proyek Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok di usia muda, yakni 33 tahun.

Tutut juga menunjuk beberapa anak muda bangsa yang usianya tidak lebih dari 40 tahun dalam pembangunan proyek tersebut.

Tutut memaparkan, terpilihnya anak muda bangsa dalam proyek tersebut bukan berarti anti terhadap pakar senior.

Tutut menyebut, para pakar senior ditempatkan pada jajaran konsultan untuk mengawasi dan memberikan ilmu kepada generasi muda.

Seluruh karyawan yang terlibat dalam proyek pada saat itu kurang lebih berjumlah 2.000 orang.

Tutut memaparkan, 95 persen karyawan dengan usia dibawah 40 tahun.

Hal ini untuk menunjukkan bahwa yang berperan aktif pada saat itu adalah generasi muda anak bangsa dengan asistensi dan konsultasi dari pakar-pakar senior konstruksi. 

Melalui akun Twitter @TututSoeharto49, Tutut menyebut pemancangan tiang pertama dalam pembangunan proyek menggunakan dana yang dimilikinya hingga menunggu keputusan dari bank.

"[1/3] Proyek ini punya batas waktu penyelesaiannya yang tidak dapat kami tawar. Kami tidak dapat hanya menunggu. Sekarang atau besok, masalahnya tetap sama. Akhirnya dengan segala keyakinan,

[2/3] serta perhitungan perhitungan matang, kami memutuskan untuk melakukan pemancangan tiang pertama. Dengan dana yang saya punya, sambil menunggu keputusan bank. Namun, hanya sebatas untuk keperluan pemancangan tiang pertama.

[3/3] Dengan memohon ridho-Nya, dan dengan segala keterbatasan yang kami miliki, akhirnya kami laksanakan pemancangan tiang pertama, pada tanggal 30 Juni 1987, awal dari pekerjaan pembangunan jalan toll Cawang Tanjung Priok, dimulai," tulis Tutut dalam akun Twitternya.

(TribunWow.com/ Qurrota Ayun)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Tutut Soeharto Ungkap Kisah Pembangunan Tol Cawang-Tanjung Priok hingga Sebut Pertaruhkan Kepalanya

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved