Ratusan Siswa SMA Menumpang Belajar di Perpustakaan, Orangtua Khawatir Persiapan Ujian Terganggu
Sejumlah pertemuan baik di tingkat Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim sudah digelar, namun belum kunjung menemukan titik temu.
Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sudah lebih dari 1 minggu ratusan siswa SMA 16 Samarinda memanfaatkan gedung perpustakaan Kota Samarinda yang ada di Jalan Kesuma Bangsa sebagai tempat belajar.
Selain di dalam ruangan, para siswa dan guru juga juga menggelar aktivitas di beberapa gazebo yang ada di halaman perpustakaan.
Seperti diberitakan, rencana awalnya, SMA 16 Samarinda yang selama ini menumpang di SMA 3 Samarinda akan dipindahkan ke SDN 006 Samarinda Ulu.
SDN 006 Samarinda Ulu akan berbagi gedung belajar dengan SDN 007 Samarinda Ulu, yang lokasi persis bersebelahan.
Namun dalam perjalanannya, para orangtua murid SDN 006 Samarinda Ulu menolak tempat belajar anaknya dipindahkan ke SDN 007 Samarinda Ulu.
Sejumlah pertemuan baik di tingkat Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim sudah digelar, namun belum kunjung menemukan titik temu.
Baca juga:
VIDEO - Jadi Gitaris Dadakan, Sandiaga ''Intip'' Chord Saat Djoko Santoso Berpidato
Update Klasemen MotoGP 2018 - Posisi Rossi Belum Beranjak, Marquez Semakin Kokoh di Puncak
Simak Fakta-fakta SBY Walk Out dari Deklarasi Kampanye Damai; Kronologi hingga Tanggapan KPU
China Open 2018 - Sebut Anthony Ginting Bermain Bak Penari, Taufik Hidayat Beri Peringatan Ini
Parwini, salah seorang guru, Senin (24/9/2018) menyampaikan bahwa pihaknya memang tak bisa berbuat banyak.
Sambil menunggu pemindahan dan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap bisa berjalan, pihaknya memang harus menjadi lokasi belajar lain.
Sepanjang masalah pemindahan belum clear, dia juga memastikan bahwa seluruh siswa SMA 16 Samarinda akan belajar di perpustakaan.
"Kita belajar di sini sampai ada keputusan kita benar-benar pindah," kata Parwini.
Dia juga sangat berharap agar permasalahan ini segera tuntas. Pengambil kebijakan menurutnya harus segera bertindak mengambil solusi terbaik.
Jika terus dibiarkan berlarut-larut, yang dirugikan adalah anak-anak itu sendiri.
"Orangtua sudah mulai mengkhawatirkan anak-anak. Sama dengan kita guru-gurunya, khawatir dengan anak-anak kita. Apalagi yang sudah kelas III. Sebentar lagi mereka mau ujian. Ini kan sangat merugikan anak-anak kita," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ananta Fathurrozi mengaku tak keberataan gedung perpustakaan dan beberapa gazebo dijadikan tempat belajar sementara siswa dan siswi SMA 16 Samarinda.
Ada beberapa hal yang menurutnya menjadi alasan diberikannya izin menumpang gedung belajar. Pertama, lokasi perpustakaan cukup dekat dengan lokasi SMA 16 Samarinda.
Kedua, pihaknya tak mungkin mengabaikan hak anak-anak dalam mendapatkan pendidikan.
Jika memang bisa dibantu, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah selalu siap membantu.
Untuk proses izin pengunaan gedung, menurutnya tidak terlalu rumit karena para siswa ini dianggap berstatus sebagai penunjung perpustakaan.
"Pendidikan itu kan memang hak anak-anak," ujarnya.
Dan di lain sisi, pihaknya juga merasa terbantu dengan kehadiran siswa di perpustakaan.
Dengan hadirnya siswa, pihaknya juga menjadi lebih mudah untuk mensosialisasikan seputar perpustakaan kepada masyarakat, khususnya pelajar yang ada di Kota Samarinda.
"Jadi kami juga bisa mensosialisasikan tentang perpustakaan," ujarnya. (*)