Gempa Donggala
Camat Akui Warga Pesisir Sempat Mengamankan Diri, Sebut Kondisi Laut Samboja Normal
Ia mengemukakan, banyak warga yang mencari tempat yang tinggi tadi malam, termasuk ke Kantor Camat Samboja
Penulis: Rahmad Taufik |
TRIBUNKALTIM. CO, TENGGARONG - Isu air laut di kawasan Kecamatan Samboja, Kukar, mengering sebagai dampak dari gempa dan tsunami di Donggala, Sulawesi Tengah, sempat membuat kepanikan warga pesisir tersebut, terutama warga Kelurahan Kuala Samboja dan Pemedas Jumat (28/9/2018) tadi malam.
Mereka mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
"Normal saja air laut, memang tadi malam sempat beredar isu tersebut (air laut mengering). Masyarakat banyak yang waspada dengan mengamankan diri di tempat yang tinggi," kata Ahmad Junaidi, Camat Samboja, Sabtu (29/9/2018).
Ia mengemukakan, banyak warga yang mencari tempat yang tinggi tadi malam, termasuk ke Kantor Camat Samboja, Daerah Senipah, Sariwangi, bahkan ke Handil Baru Gunung Tambi.
Baca juga:
Namanya Masuk Surat Dakwaan Suap, Walikota Balikpapan Mengaku Tak Pernah Bertemu Yaya dan Rifa
Penerimaan CPNS 2018 - Masih Gagal Registrasi di sscn.bkn.go.id? Berikut Tutorial yang Bisa Membantu
Penjaga Gawang Leganes Kritik Sikap Pemain Barcelona yang Dinilai Tak Bersahabat
Gebrakan Atasi Macet, Ini Gagasan Ridwan Kamil Hilangkan Aktivitas 4 Ribu Truk Kontainer per Hari
Ia mengimbau warga tak perlu panik karena kondisi air laut normal.
Terpisah Kapolsek Samboja Iptu Reza Pratama Rhamdani Yusuf menegaskan tak ada warga Samboja yang mengungsi karena terkena dampak gempa di Donggala.
"Kemarin warga pada keluaran, cuma nggak ada yang ngungsi ke satu tempat, setelah itu pada kembali lagi ke rumah," ujar Reza.
Dia menegaskan, air laut bukan mengering, namun hanya surut dan mengakibatkan air keruh.
"Tadi subuh sudah kembali normal, pasti ada efeknya dari gempa di Donggala, cuma gelombang besar nggak ada di Samboja, nggak tahu kalau wilayah Anggana," ucap Reza. (*)