Gempa Donggala
Inilah Kronologi dan Penyebab Gempa Donggala-Tsunami Palu Menurut Para Ahli
Setidaknya tercatat 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB.
Masih melansir dari Kompas.com pada Sabtu (29/9/2018), menurut analisis sementara dari para ahli tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dikutip oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami disebabkan oleh dua hal.
Yang pertama, pada bagian Teluk Palu, tsunami terjadi karena adanya longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter.
Sedimen dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Palu belum terkonsolidasi kuat sehingga runtuh dan longsor saat gempa kemudian memicu terjadinya tsunami.
"Hal ini terindikasi dari naik turunnya gelombang tsunami dan keruhnya air tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Sementara, di bagian luar dari Teluk Palu, tsunami disebabkan oleh gempa lokal.
Pada tsunami di bagian luar Teluk Palu itu gelombang tidak setinggi tsunami yang disebabkan longsoran sedimen dasar laut.
"Tsunami di bagian luar Teluk Palu airnya lebih jernih," ujar Sutopo.
Dampak gempa dan tsunami
Dampak dari bencana yang terjadi ini membuat komunikasi di sekitaran Palu dan Donggala lumpuh, pasokan listrik terputus, dan ribuan rumah rusak.
Kemudian bencana ini mengakibatkan sebanyak 384 meninggal dunia, 540 orang luka berat.
Dan juga Bandara Palu, Mutiara SIS Al-Jufrie mengalami kerusakan serta Pelabuhan Pantoloan Kota Palu mengalami kerusakan yang paling parah.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi dan Dua Penyebab Gempa Donggala-Tsunami Palu Menurut Para Ahli,