Gempa Donggala

Keluarga jadi Korban Gempa di Palu, Buruh dan PKL Pelabuhan di Samarinda Kirim 10 Ton Barang

PKL dan buruh pelabuhan di sekitar dermaga Pasar Pagi, jalan Yos Sudarso, tergerak untuk membantu korban gempa dan tsunami di Donggala-Palu.

TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
KLM Anugrah membawa sekitar 10 ton barang bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Donggala-Palu, serta relawan, Selasa (2/10/2018). 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pedagang Kaki Lima (PKL) dan buruh pelabuhan di sekitar dermaga Pasar Pagi, jalan Yos Sudarso, tergerak untuk membantu korban gempa dan tsunami di Donggala-Palu, Sulawesi Tengah.

Sejak beberapa hari terakhir pasca gempa dan tsunami terjadi pada 28 September silam, PKL dan buruh pelabuhan langsung berinisiatif untuk mendirikan posko penerimaan bantuan.

Ribuan Orang Diduga Masih Tertimbun, Berikut 4 Fakta Lenyapnya Perumahan di Petobo dan Balaroa

Tidak hanya menunggu bantuan datang, namun PKL dan buruh pelabuhan juga turut serta dalam menyumbangkan barang sesuai dengan kebutuhan korban.

Bahkan, buruh pelabuhan juga berinisiatif untuk mengirimkan sendiri bantuan tersebut ke Palu dengan menggunakan kapal barang kayu milik Muhransyah, yang biasanya digunakan mengangkut barang dagangan dari Palu ke Samarinda.

Pengakuan Seorang Warga Petobo Seperti Mau Kiamat Lihat Lumpur Keluar dari Perut Bumi

Dan, sekitar pukul 13.00 Wita, Selasa (2/10) siang tadi di pelabuhan Tenggarong (sekitar dermaga Pasar Pagi), satu kapal barang KLM Anugrah berangkat dengan membawa sekitar 10 ton barang, yang terdiri dari obat-obatan, sembako, air mineral, mie instan, pakaian layak pakai, selimut dan sarung, serta pakaian baru.

Tak hanya membawa barang saja, namun kapal tersebut juga membawa 16 orang relawan yang merupakan PKL dan buruh pelabuhan di sekitar pasar Pagi.

Balikpapan Ditetapkan sebagai Daerah Penanggulangan Gempa dan Tsunami di Palu

"Banyak keluarga kami di sana, karena rata-rata buruh dan pedagang di sini dari Palu. Jadi, kita berinisiatif untuk bangun posko dan galang bantuan," ucap Mifta, salah satu relawan yang turut serta berangkat ke Palu, Selasa (2/10/2018).

Sesampainya di Palu, kapal barang tersebut tidak akan sandar di pelabuhan Palu, namun sandar di pelabuhan Wani, dan barang yang dibawa akan langsung disalurkan ke masyarakat tanpa melalui posko penerimaan bantuan.

BREAKING NEWS - 520 Korban Gempa dan Tsunami Palu Tiba di Balikpapan

"Langsung kita salurkan ke warga disana, dan relawan akan langsung turut membantu warga maupun tim SAR," jelasnya.

Pamme menambahkan, dengan mengirimkan bantuan langsung tanpa melalui perantara, diharapkan bantuan tersebut dapat segera sampai, dan langsung dapat diterima korban bencana.

"Agar bisa cepat sampai tepat sasaran, jadi kita antar sendiri," ucapnya.

"Karena ini memang kapal barang, jadi kita izin ke KSOP untuk angkut orang juga, karena ada relawan yang kita bawa. Kami pun siap jika nantinya ada korban bencana yang ingin ikut ke Samarinda, asalkan sesuai izin dari pihak yang berwenang," urainya.

5 Peristiwa Gempa dan Tsunami Paling Mematikan Abad Ini, Korbannya hingga Ratusan Ribu Orang!

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved