Gempa dan Tsunami Sulteng

Ribuan Orang Diduga Masih Tertimbun, Berikut 4 Fakta Lenyapnya Perumahan di Petobo dan Balaroa

Diduga 900 kepala keluarga di perumahan Balaroa di Palu Barat, Sulawesi Tengah, menjadi korban gempa bumi dan tsunami.

HO/Kementerian PUPR
Ekskavator diterjunkan untuk membersihkan puing-puing dan mencari korban di kawasan Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO, PALU - Diduga 900 kepala keluarga di perumahan Balaroa di Palu Barat, Sulawesi Tengah, menjadi korban gempa bumi dan tsunami.

Selain itu, sekitar 744 unit rumah di Kelurahan Petobo, Palu Selatan, tertimbun lumpur akibat gempa.

BNPB mengatakan, kerusakan di dua lokasi tersebut paling parah akibat gempa 7,4 SR yang mengguncang pada hari Jumat (28/9/2018).

Ini fakta yang berhasil ditemukan Kompas.com di dua lokasi bencana tersebut.

Ada 2 Foto yang Diunggah untuk Daftar Akun SSCN dan Daftar Instansi CPNS, Perhatikan Bedanya

1. Perumnas Balaroa seperti hilang ditelan bumi

Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Palu, hampir seluruh rumah dan fasilitas publik di wilayah tersebut tertimbun tanah.

Diduga ada sekitar 900 kepala keluarga yang tinggal di kawasan itu. Tanah di perumahan tersebut juga amblas sedalam sekitar 20 meter.

Lurah Balaroa, Rahmatsyah, membenarkan, kawasan permukiman itu menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena gempa.

Sementara itu, menurut BPBD Kota Palu, petugas terus berusaha melakukan evakuasi dan pendataan jumlah total korban.

"Kami belum identifikasi di Perumnas Balaroa dan Kelurahan Petobo karena lokasinya sangat parah," kata Kepala BPBD Kota Palu, Fresly Tampubolon di Senin (1/10/2018).

Untuk sementara, jumlah korban di Perumnas Balaroa tercatat 90 warga yang tertimbun reruntuhan rumah.

Jadwal MotoGP Thailand 2018 Akhir Pekan Ini, Honda tak Ingin Jemawa, Yamaha Masih Waspada

2. Fenomena likuifaksi membuat ratusan rumah di Petobo tertimbun lumpur

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, ada sekitar 744 unit rumah di Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah tertimbun lumpur akibat gempa bumi.

Menurut Sutopo, fenomena tanah yang berubah menjadi lumpur dan kehilangan kekuatan disebut likuifaksi.

Efek likuifaksi tersebut seolah-olah membuat perumahan di Petobo terkesan hanyut dan ditelan bumi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved