Gempa dan Tsunami di Sulteng

Antisipasi Masuknya Narapidana Asal Sulteng, TNI Polri Perketat Akses Masuk ke Samarinda

Antisipasi Narapidana Asal Sulteng Kabur, TNI Polri Perketat Pintu Masuk Ke Samarinda

Kebakaran di Rumah Tahanan Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018) pasca kerusuhan tahanan. Kerusuhan dipicu permintaan narapidana dan tahanan dibebaskan untuk menemui keluarga yang terkena musibah gempa tidak dipenuhi. Sekitar 100 tahanan dikabarkan melarikan diri.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

"Kami ini hanya perbantuan saja kepada Polri, tapi kita kerahkan Babinsa bersama Bhabinkamtibmas untuk dapat deteksi warga baru, agar dapat cek asal usulnya, serta keperluannya," terangnya.

"Kalau ada indikasi yang kabur ke sini (Samarinda) tentu akan kita lakukan penangkapan, makanya penting peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk dapat cek warga di daerahnya," tambahnya.

Dia menilai, saat ini belum ada indikasi narapidana yang kabur ke Samarinda, bahkan pihaknya selalu melakukan pengecekan terhadap penumpang yang ikut kapal ke Samarinda.

"Kapal yang dari Samarinda untuk antar barang ke sana (Sulteng), saat kembali ke sini tidak ada narapidana yang mencoba ikut," jelasnya.

"Indikasinya mereka lewat jalur darat ke wilayah Sulawesi, tapi tidak menutup kemungkinan ke sini, makanya kita juga cek kapal-kapal yang kembali ke sini," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved