Ratusan Mobil Mewah Disiapkan untuk Tamu Pertemuan IMF-Bank Dunia di Pulau Bali
Diinformasikan pula akan ada sekitar 34 ribu delegasi yang akan menghadiri pertemuan ini.
TRIBUNKALTIM.CO - Ratusan mobil mewah telah disiapkan untuk menjadi kendaraan bagi peserta pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia (IMF-World Bank Annual Meeting 2018 ) yang akan dilaksanakan di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
Dilansir TribunWow dari saluran Youtube tvOneNews, persiapannya telah mencapai 100 persen dan sebagian delegasi atau panitia pelaksana sudah berada di Bali.
Akan ada 22 kepala negara yang hadir dari 189 negara delegasi yang mengikuti pertemuan tahunan ini.
Berbagai persiapan telah dilakukan, tak terkecuali mempersiapkan 500 kendaraan mewah untuk tamu VIP dan VVIP.
Mercedez Benz akan disiapkan untuk kepala negara sekaligus dengan pengawalan ketat.
Dalam video tersebut tampak ratusan mobil mewah berwarna hitam telah disiapkan khusus untuk mengangkut delegasi dan kepala negara.
Bermarkas di Balikpapan, Viking: Saksi Sejarah Persib Bandung Bakal Juara di Tanah Borneo
Fadli Zon Kirim Pertanyaan Terbuka ke Lagarde soal Manfaat Pertemuan IMF-World Bank bagi RI
Sementara itu Ketua ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) Bali, I Ketut Ardana, mengungkapkan permintaan mobil mewah diperkirakan mencapai 5.000 unit dan hanya 1.500 unit yang bisa disediakan dari Bali.
Sisanya terpaksa didatangkan dari luar Bali, terutama Pulau Jawa.
"Saya ada minta dua mobil Lexus ke pusat. Padahal ke travel besar. Tapi sampai hari ini belum ada jawaban. Lumayan itu harga sewa per hari bisa sampai Rp 14 juta," ujar Ardana saat ditemui di kantor ASITA, Jalan Raya Puputan, Denpasar, Rabu (3/10).
Bahkan Ketut Ardana mengungkapkan ada permintaan mobil mewah anti peluru dari Turki.
Ia mengaku sangat kesulitan memenuhi permintaan ini.
"Permintaan itu langsung disampaikan ke anggota kami. Ya namanya mobil seperti itu sangat terbatas dan yang punya juga sangat terbatas. Itu masih diupayakan," terangnya.
Keseluruhannya, dari 407 anggota ASITA, ada 9 biro perjalanan resmi yang menangani untuk trip delegasi di Bali.
Menurutnya, meskipun yang tercatat resmi hanya 9 biro perjalanan, namun tidak menutup kemungkinan pihak lain pun berpeluang untuk merasakan benefitnya.
Bahkan dari laporan yang diterimanya, ada beberapa yang sudah menerima bookingan.
"Delegasi itu tidak selalu berpedoman pada yang disiapkan panitia secara official," tegasnya.
Ia menjelaskan, untuk menangani perjalanan para delegasi IMF, ASITA tidak melakukan seleksi.