Gempa dan Tsunami Sulteng

Kisah Ramna, Korban Gempa Palu yang Selamat dari Likuefaksi, Selamat Karena Dimuntahkan Bumi

Ramna mengira akan mati tertelan bumi saat gempa Palu bermagnitudo 7,4. Namun ia masih diberi kesempatan untuk meneruskan kehidupan ini.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com/ROSYID AZHAR
Ramna (33) warga Petobo Kota Palu sedang mencuci alat masak di pengungsian. Ia selamat dari bencana likuefaksi setelah dimuntahkan bumi. 

Namun pada Kamis (18/10/2018) siang Harina dijumput petugas kesehatan untuk dibawa ke rumah sakit.

“Ada polisi yang membawa ibu ke Rumah Sakit Bayangkara,” kata Ramna.

Hari-hari Ramna dan Arifin dilalui di tenda pengungsian yang tidak jauh dari pekuburan Petobo.

Mereka hidup dari pasokan pangan posko bantuan.

Ia tidak sendirian, ada ribuan orang yang mengalami nasib sama, bahkan banyak yang kehilangan anggota keluarganya.

Tempat pengungsian Ramna memang hanya tenda yang didirikan di tanah samping jalan, siapa saja bisa menyinggahi, termasuk sanak saudaranya yang membawa bantuan untuk keluarga ini.

Namun serombongan sapi dan kambing juga sehari-hari menyinggahi tenda-tenda ini, mereka mencari rumput atau kulit pisang yang dibuang pengungsi.

Jika tidak segera dihalau, satwa peliharaan ini bisa menabrak-nabrak tenda, juga membuang kotoran seenaknya di sembarang tempat.

“Kami berharap ibu bisa sehat dan pulih kembali,” kata Arifin.(Kompas.com/Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Ramna, Korban Gempa Palu yang Selamat dari Likuefaksi, Dimuntahkan Tanah

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved