Liga Indonesia
Persiba Balikpapan Terlilit Utang Rp 25 Miliar, Ini yang akan Dilakukan Pemkot
Namun, memasuki 2017 adalah mimpi buruk bagi Persiba Balikpapan karena harus turun ke Liga 2, akibat terdegradasi.
Menanggapi masalah ini, Rizal menyatakan, posisi pemkot adalah sebagai mediasi.
Menurutnya pemkot akan berperan untuk mencari investor atau pihak ketiga yang mau memegang tim berjuluk Beruang Madu ini.
"Pemkot hanya berperan melakukan mediasi agar Persiba Balikpapan tetap harus ada dan eksis. Walaupun pemkot tidak bisa mengambil alih Persiba Balikpapan. Pemkot belum membuka ruang sampai nanti pihak kita bertemu kembali dengan manajemen Persiba Balikpapan untuk membicarakan skema yang pasti seperti apa," ujarnya.
Di sisi lain, Wakil Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menyambut baik pihak manajemen yang akan menyerahkan Persiba Balikpapan sementara waktu kepada Pemkot Balikpapan.
Rahmad mengapresiasi 14 tahun perjuangan Ketua Umum Persiba membesarkan Persiba Balikpapan.
"Kita sambut dengan positif, karena bagaimana pun kita punya beban moral menyelamatkan Persiba saat ini. Kita paham ini hal yang tidak mudah dan biaya yang sangat tinggi untuk mengelola Persiba," kata Rahmad Mas'ud, Jumat (19/10/2018).
"Kita juga memberi apresiasi terhadap Pak Syahril yang luar biasa selama 14 tahun ini membesarkan Persiba," tambahnya.
Sempat tersiar kabar bahwa Rahmad Mas'ud akan mengambil pengelolaan Persiba Balikpapan, namun kepada tribunkaltim.co, Rahmad mengatakan membuka kesempatan kepada siapa saja elemen masyarakat Balikpapan yang berminat untuk mengelola Persiba Balikpapan.
"Ya kita akan melibatkan siapapun yang punya keinginan untuk menjaga dan membesarkan Persiba. Kami berkeinginan pengusaha dan stakeholder di Balikpapan sama-sama punya tanggung jawab untuk hal itu," jelasnya.
Hingga saat ini belum ada kelanjutan dari babak baru masa depan Persiba Balikpapan. Karena memang dalam mengelola sepak bola harus dengan high cost atau biaya yang tinggi untuk bisa memajukan sebuah klub sepak bola. (*)