Edisi Cetak Tribun Kaltim
Kodam VI Mulawarman Rancang Puslat Tempur Modern di Amborawang, Latihan Perang Model Tentara NATO
Memiliki kontur geografis yang wahid, membuat kawasan Amborawang dijadikan pusat latihan tempur TNI. Seluas 724 hektare
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Sesuai arahan, melihat pemaparan evaluasi latihan prajurit Raider pada September 2018 lalu, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto meminta agar Puslatpur Kodam VI ditata ulang. Modernisasi jadi kata kunci.
"Kita buat yang modern. Paling mendesak ini latihan Kavaleri, Desember 2018 nanti. Yang paling utama jalur dulu, pelebaran jalan sampai laut," katanya.
Tribun diberi kesempatan melihat proses pelebaran akses jalan yang diproyeksikan sebagai jalur tank militer. Menaiki tank AMX 13 buatan perancis tahun 1960, ditemani Kapendam VI Mulawarman Kolonel Kav Dino Martino.
Pengamatan, Tribun, akses jalan yang dilalui masih tanah. Hujan yang turun di perjalanan membuat tanah basah dan becek. Namun hal itu tak jadi masalah bagi tank untuk melintasi jalan yang sedang dilakukan pelebaran.
"Dari pantai menuju base camp itu sekitar 7,1 kilometer. Nah kalau dari sini (patok batas kawasan Puslatpur) sekitar 4,2 kilometer. Ini yang sedang kami buka sampai ke Amborawang Laut," ujarnya.
Beberapa rumah warga tampak berada di pinggir jalan. Tak hanya itu, lokasi stock pile batu bara juga tak sedikit.
Mereka berada tak jauh dari akses jalan penghubung tank dari laut ke Puslatpur Kodam VI. Beberapa alat berat pun tampak nangkring dibalut garis kuning militer.
"Sekarang saya diperintah buat jalan tank ke laut. Saya kerja di wilayah 724 hektare, itu halaman saya. Begitu lewat di sana, saya pasti laksanakan ganti rugi. Wajib sesuai kesepakatan masyarakat," katanya.
Baca: Menyanyi Depan Prajurit Kodam VI Mulawarman, Begini Perasaan Jenita Janet
Pelebaran jalan hingga penembusan sampai Amborawang, nantinya tak berguna sebagai jalur tank saja, namun, akses tersebut juga dapat digunakan masyarakat sekitar. Dengan catatan, apabila ada latihan tempur maka warga tak diperkenankan memakai akses jalan tersebut.
"Masyarakat boleh lewat situ, tak ekslusif. Tapi kalau Latihan jangan lewat dulu, apalagi beraktivitas. Latihan paling seminggu. Kita sudah sosialiaasi tahap 1, tahap 2. Sekarang menghitung karet. Tanahnya bebaskan, karetnya kita beli. Sesuai prosedur bukan ngawur. Janhan dihembuskan tentara gak mau bayar," ungkapnya.
Fasilitas Modern
Kapendam VI Mulawarman Kolonel Kav Dino Martino, menambahkan belum ada daerah latihan tempur dimana kapal perang dapat menurunkan alutsista langsung ke darat. Di beberapa tempat ada yang bisa namun harus melintasi pemukiman warga. "Di sini bila terlaksana, langsung plong dan fokus," katanya.
Apalagi ditunjang dengan fasilitas moderen yang saat ini tengah dirancang. Selain latihan militer juga dapat dipergunakan untuk latihan Pleton Tangkas (Ton Tangkas) prajurit. "Asops sudah ke sana (Singapura). Puslatpur mereka tapi kecil. Kita punya lahan yang lebih luas," katanya.
"Justru itu, apabila ini jadi, Kodam lainnya bisa latihan batalyon pertempuran baik Kavalery, Armed dan Zipur. Ini akan jadi alternatif yang baik," sambungnya. (bie)