Gempa dan Tsunami Sulteng
Status Tanggap Darurat Bencana Alam Sulteng Berakhir Besok
Kabar terkini masa tanggap darurat penanganan bencana alam Sulteng berakhir, Jumat (26/10/2018) besok.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kabar terkini masa tanggap darurat penanganan bencana alam Sulteng berakhir, Jumat (26/10/2018) besok. Hal itu disampaikan, Panglima Komanda Operasi Angkatan Udara II Marsma TNI Henri Alfiandi.
Kendati demikian, di posko pengungsian masih banyak korban yang terus berdatangan. Bahkan di penampungan pengungsi di Asrama Haji Batakan Balikpapan, masih dipenuhi korban.
Baca: Kerugian Akibat Gempa Palu Tembus Rp.13,82 Triliun, yang Terbanyak Bukan di Infrastruktur
"Saya mendengar sampai tanggal 26 status tanggap darurat. Kedua nanti masuk transisi tanggap siaga. Tensinya akan semakin rendah," kata Henri.
Baca: Lolos dari Gempa di Palu, Atlet Paralayang Singapura Ng Kok Choong Tewas saat Beraksi di India
Kendati status tanggap darurat bakal dicabut, tak serta menutup posko di Base Ops Lanud Dhomber Balikpapan.
"Ini yang perlu dikomunikasikan, apakah bantuan pemerintah masih sama atau dicabut. Saya minta Danlanud antisipasi ini. Bantuan kan banyak yang masih ada," ujarnya.
Anak Korban Bencana Sulteng Menari dan Bernyanyi Bersama Polisi di Asrama Haji
Sebanyak 155 korban bencana alam Sulteng berada di Asrama Haji Batakan, Balikpapan, Kamis (25/10/2018).
Sebagian dari mereka menunggu kepastian kondisi daerah tempat asalnya aman atau tidak.
"Rencananya hari ini ada 95 orang diberangkatkan kembali ke Palu," kata Kasubbid Penmas Polda Kaltim AKBP Yustiadi Gaib saat ditemui di Asrama Haji.
Baca: Hingga Sabtu 20 Oktober 2018, Korban Gempa-Tsunami Sulteng 2.113 Orang Tewas dan 1.309 Hilang
Jajaran Bidang Humas Polda Kaltim, menyambangi tempat penampungan pengungsi. Tujuan mereka tak lain memberikan bantuan materil maupun moril kepada para korban.
Membawa 5 personel, ditambah 2 orang duta humas Polda Kaltim. Mereka melaksanakan giat rehabilitasi trauma kepada anak-anak. Mereka bernyanyi. Menari bersama. Hingga bermain permainan yang mengundang banyak tawa.
"Jumlahnya sekitar 25 anak pengungsi korban gempaSulsel yang ditampung di Asrama Haji, tadi," ujar Yustiadi.
Baca: Dijamin Awet hingga Tiga Bulan, Satu Ton Rendang Akan Dikirim dari Bandung ke Korban Gempa di Palu
Selain melakukan trauma healling, dengan menghibur para korban terutama perempuan dan anak. Aparatur keamanan korps coklat tersebut, membagikan makanan ringan, minuman susu kotak kepada anak-anak korban bencana alam Sulteng.
"Bagaimanapun mereka adalah saudara-saudara kita. Apapun yang kita miliki dan beri, tentu berharga bagi mereka para korban. Mengembalikan senyum mereka, itu tujuan kita," ungkapnya.