Pembunuhan Jamal Khashoggi
Pembunuhan Jamal Khashoggi dan Putra Mahkota yang Diancam Tak Naik Jabatan
Terbunuhnya jurnalis Jamal Khashoggi yang juga kolumnis Wahington Post tersebut pun ikut menyeret beberapa nama di dalamnya.
Dalam telepon itu, Khalid meminta Khashoggi untuk datang ke Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, untuk mengurus dokumen pernikahannya. Sumber itu berkata kepada The Post, Khalid menelepon Khashoggi berdasarkan arahan dari kakaknya meski tak diungkapkan apakah dia tahu jika Khashoggi dibunuh.
Khalid langsung membantah laporan yang dikeluarkan The Post melalui kicauannya di Twitter. Dia menegaskan kontak terakhirnya dengan Khashoggi terjadi pada 26 Oktober 2017. Saat itu, dubes berusia 30 tahun itu tak menyarankan kolumnis The Post tersebut untuk datang ke Istanbul guna mengurus dokumennya.
Di twit kedua, Khalid mengunggah paragraf berisi respon yang memperkuat alibinya dengan mempersilakan aparat mengecek teleponnya.
"Ini adalah tuduhan serius yang dibuat oleh sumber anonim tersebut. Saat ini kami mempersiapkan respons," demikian penjelasan Khalid di Twitter.
Laporan yang dikeluarkan CIA tidak selaras dengan pernyataan Kantor Jaksa Penuntut Saudi bahwa MBS tak memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Kantor jaksa Saudi menyatakan, perintah untuk membawa paksa Khashoggi diberikan Wakil Kepala Intelijen Jenderal Ahmed al-Assiri. Assiri membentuk tim beranggotakan 15 orang yang dibagi ke dalam tiga kelompok kecil. Tim tersebut adalah tim negosiasi, tim logistik, dan tim intelijen.
Mereka terbang ke Istanbul, Turki, untuk membujuk kolumnis media Amerika Serikat (AS) The Washington Post itu agar bersedia kembali ke Riyadh.
"Namun, karena negosiasi gagal, kepala tim negosiator memerintahkan untuk membunuh Khashoggi," demikian pernyataan kantor jaksa penuntut.
Pejabat Intelijen Saudi Syok Dengar Rekaman Pembunuhan Jamal Khashoggi
Diwartakan CNN, lima orang diperintahkan untuk mengikat Khashoggi dan memberikannya suntikan obat bius dalam jumlah besar sehingga dia tewas. Setelah itu, tim tersebut memutilasi jenazah Khashoggi, dan memberikannya kepada seorang agen yang sudah menunggu di luar gedung.
Sebanyak 15 pelaku itu dipimpin Maher Abdulaziz Mutreb yang dilaporkan merupakan pengawal MBS. The New York Times memberitakan Mutreb menelepon untuk melaporkan isinya.
"Pergi, katakan kepada bos Anda bahwa operasi telah berhasil diselesaikan," demikian ucapan Mutreb yang sering tertangkap kamera berada di samping MBS. Pejabat intelijen Turki percaya perkataan "bos Anda" merujuk kepada MBS, dan Mutreb saat itu sedang menelepon salah satu asisten sang putra mahkota.(*)