Komunitas
Komunitas Move Chapter Balikpapan Punya Teman Pecinta Skuter di Seluruh Indonesia
Komunitas Move Chapter Balikpapan punya teman pecinta skuter di seluruh Indonesia. Dua merk skuter yaitu Vespa dan Piaggio menjadi bagiannya.
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
Menurut Boby kegiatan ini memiliki banyak manfaat. Salah satunya memiliki teman baru dari anggota lain di beberapa daerah di Indonesia. Sekaligus menjalin tali silaturahmi antar sesama anggota. Sehingga hanya dengan Vespa saja jarak pun terasa lebih dekat di luasnya negeri Indonesia ini.
Mengecek Kondisi Sepeda Skuter
SKUTER alias vespa cukup lama eksis di dunia perskuteran di dunia. Bahkan di Indonesia sendiri skuter seringkali menjadi kendaraan pribadi selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Meskipun digerus dengan banyaknya model sepeda motor yang ada, tidak membuat peminat skuter menurun. Bahkan di kegiatan jamnas Move Indonesia pun ratusan pecinta motor skuter hadir dan memeriahkan even tersebut.
Namun tidak mudah juga dalam mengurus skuter Vespa. Permasalahan awam seperti mogok dan mesin mudah panas di skuter klasik diobati dengan perubahan skuter dalam bentuk matik. Dari situlah pecinta skuter khususnya generasi millenial hadir. Itu yang dirasakan oleh Berry anggota Move Chapter Balikpapan ini.
Menurutnya yang ikut kegiatan ini tidak hanya orang tua yang cukup umur saja. Bahkan usia millenial, usia tiga puluhan pun juga mencintai sepeda motor satu ini. Menurut Berry keunikan sebuah skuter Vespa maupun Piaggio ini berasal dari modelnya. Bentuk skuter yang klasik terus terpasang di skuter modern masa kini.
Bahkan dari segi enduralitas mesinnya pun tak kalah dengan motor lainnya. Ini pun. Sudah dilakukan ketika anggota komunitas ini melakukan Turing dari Surabaya menuju Semarang saat acara Jamnas tanggal 14 September kemarin.
Namun tidak juga langsung Turing begitu saja tanpa adanya kesiapan. Ibarat manusia yang melakukan pemanasan sebelum berolahraga untuk menghindari cedera juga dilakukan eh motor ini. Pengecekan mesin dan kesiapan lainnya seperti tekanan udara ban pun dilakukan jauh-jauh hari. "Ngecek kondisi mesin satu bulan sebelumnya. Jadi selama waktu pendaftaran dan sudah daftar jangan lupa juga cek oli, mesin dan tekanan angin di ban," katanya.
Bagi Berry sendiri memiliki pengalaman yang bernilai selama di pulau Jawa hanya gara-gara Vespa. Soalnya setelah Jambore Nasional Move Indonesia dua dan beberapa anggota Move lainnya menuju kota Yogyakarta. Disana kebetulan ada even Indonesian Scooter Festival tanggal 22 dan 23 September.
Disana berbagai macam skuter klasik, matik hingga modifikasi terpajang selama dua hari even berlangsung. Bahkan dia melihat satu unit skuter yang unik. Bermaterialkan kayu mulai ujung stang motor sampai body belakang motor menggunakan kayu. Namun jangan salah motor itu bisa jalan laiknya skuter berbadan logam pada umumnya. "Itu yang saya dengan harganya sampai satu miliar lebih," katanya.
Kemudian ada lagi satu unik Vespa klasik VBB tahun 1962. Vespa ini dari cerita yang didapat oleh Berry ternyata pemiliknya tidak pernah dipakai untuk jalan sama sekali. Bahkan isi bensin sama sekali tidak pernah. "Jadi belinya tahun 62 dan tidak pernah dipakai buat jalan sama sekali," katanya. Menurutnya sebuah vespa itu bukan hanya untuk aksi saja. Namun jatidiri seorang pria akan terlihat dari Vespa yang dimilikinya. (*)