Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh
Ungkap Data Black Box, KNKT Sebut Masalah Saat Pesawat Jatuh Sudah Ada pada Penerbangan Sebelumnya
KNKT akhirnya memaparkan kronologi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP melalui pembacaan sebagian data pada kotak hitam atau blackbox.
Ungkap Data Black Box, KNKT Sebut Masalah Saat Pesawat Jatuh Sudah Ada pada Penerbangan Sebelumnya
TRIBUNKALTIM.CO - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan kronologi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP melalui pembacaan sebagian data pada kotak hitam atau blackbox.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyebutkan, data yang ia dapatkan memperlihatkan pesawat mengalami stall atau kehilangan daya angkat sehingga terjatuh.
"Garis merah di sini menunjukkan pesawat alami stall atau stick shaker. Jadi kemudi di sisi kapten pesawat bergetar mengindikasikan pesawat akan alami stall," jelasnya pada rapat kerja bersama Komisi V DPR, Menhub Budi Karya Sumadi, Basarnas, BMKG dan lainnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Identifikasi Resmi Dihentikan, Ini Data Lengkap 125 Korban Lion Air JT 610 yang Berhasil Dikenali
Namun, berdasarkan catatan black box, ketika MCAS hendak menurunkan hidung pesawat saat terjadi angle of attack, sang pilot diduga berusaha menaikkannya kembali. Kondisi ini mengakibatkan pesawat kehilangan daya angkut dan terjatuh.
"Jadi setelah trim down, dilawan pilotnya trim up, terus sampai dengan akhir penerbangan. Beban kemudi jadi berat kemudian pesawat turun," paparnya.
Dalam penerbangan sebelumnya, yaitu rute Denpasar-Jakarta, pesawat ini menurutnya turut mengalami kondisi serupa. Namun, sang pilot mematikan MCAS untuk menghindari konflik ketika hidung pesawat berusaha dinaikkan.
Ini Tanggapan Menhub Seputar Adanya Keluarga Korban Lion Air JT 610 yang Menuntut Boeing
Tim DVI Memastikan Tidak Semua Korban Lion Air JT 610 Bisa Diidentifikasi
Dari kejadian itu, pabrikan pesawat Boeing membuat petunjuk untuk seluruh operator penerbangan pesawat. Petunjuk itu merekomendasikan agar pilot mematikan MCAS ketika terjadi hal serupa.
"Prosedur yang dia (pilot penerbangan Denpasar-Jakarta) lakukan belum ada sebelumnya. Dia punya inisiatif sendiri matikan automatic trim. Pilot-pilot tidak diberi training seperti itu," jelasnya.
"Sekarang sudah dibuat Boeing menjadi prosedur yang berlaku untuk semua pilot yang bawa pesawat jenis ini, bila terjadi matikanlah automatic trim," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KNKT Jelaskan Kronologi Lion Air PK-LQP Kehilangan Daya Angkat Hingga Jatuh