Liga Indonesia

Di Mata Najwa, PKT Bontang Disebut tak Pernah Telat Bayar Gaji Pemain, Begini Sekarang Kondisi Klub

Fakhri Husaini, mantan Pelatih Timnas U16, narasumber di acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa sempat menyebut nama klub yang menurutnya sehat, PKT Bontang

Editor: Amalia Husnul A
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Pemain Bontang FC (yang sebelumnya bernama PKT Bontang), Achmad Setiawan (kiri) merebut bola dari pemain PSM Makasar, Aswar Amirullah pada Play Off IPL 2013 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Jateng, Selasa (22/10/2013) lalu. 

Jauh sebelum sanksi dijatuhkan, Bontang FC- yang sebelumnya PKT Bontang- pernah berjaya di tangga klasemen liga utama (sekarang Liga 1).

Dua kali menduduki posisi runner up klasemen hingga bermain ditingkat Asia, pada perburuan trofi Asian Winners Cup. Tercatat tiga kali PKT Bontang mewakili Indonesia berlaga di ajang ini.

Puncaknya, pada 1992, PKT Bontang berhasil masuk semifinal. Namun kandas oleh tim asal Jepang- Nissan FC-.

Di samping itu, sejak berdiri 1988, PKT Bontang menjadi satu-satunya klub mitra perusahaan yang mampu bertahan di liga utama.

Capaian ini bisa bertahan selama dua dekade.

“Puncaknya yah kita masuk seminfinal Asian Winners Cup,” ujar Sekretaris Umum PKT Bontang kala itu, Jaka Kirwanto kepada tribunkaltim.co saat dikonfirmasi.

Mantan Sekretaris Umum Klub Sepak Bola, PKT Bontang, Jaka Kirwanto
Mantan Sekretaris Umum Klub Sepak Bola, PKT Bontang, Jaka Kirwanto (tribunkaltim.co/ichwal setiawan)

Prestasi yang berhasil diraih PKT Bontang tak terlepas dari dukungan keuangan klub yang merupaan binaan dari PT Pupuk Kaltim-saat itu.

Anggaran dari produsen pupuk terbesar se-Asia Tenggara itu berhasil menjaga penampilan klub dengan julukan suporter Bontang Mania ini tetap bertengger di liga utama.

Ketika itu, dana sekitar lebih dari Rp 10 miliar per musim selalu dikucurkan perusahaan untuk membiayai klub ini.

“Semua sudah diatur, mulai dari Office Boy (OB) dan gaji karyawan. Manajemen keuangannya dikelola dengan baik,” ujar Jaka.

Jaka enggan membeber rupiah yang diterima para pemain. Bayaran para pemain tergantung nilai kontrak diteken.

“Yah ada yang kontraknya Rp 100 juta misalnya, kami bayar uang muka berapa, sisanya nanti dibayar per bulannya,” ungkap dia.

Ambruk Setelah Dikelola Pemkot Bontang

Pasca-kesepakatan akuisisi Pemkot Bontang, atas PS PKT Bontang 12 Juni 2009 nama klub berubah menjadi Bontang FC.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved