Kapolri Jenderal Tito Luruskan Jumlah Korban Tewas dalam Pembantaian KBB di Nduga
Sebelumnya, aparat menyebut jumlah pekerja yang meninggal dunia adalah 31 orang. Namun, Kapolri meluruskan informasi itu.
Setelah itu, KKB meninggalkan para korban dan melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo. Di tempat itu, ada 11 orang karyawan yang pura-pura mati dan kemudian berusaha bangkit kembali untuk melarikan diri.
Namun, pergerakan mereka terlihat oleh KKB sehingga mereka dikejar.
Sebanyak lima orang tertangkap dan dibunuh. Enam orang lainnya berhasil lari ke arah Mbua.
Sebanyak dua orang belum ditemukan, sedangkan empat orang termasuk Jimmy Aritonang selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua. Pos
Jimi Aritonang Selamat dari Pembantaian di Nduga, dengan Cara Pura-puta Mati
12 Warga Sipil Berhasil Dievakuasi dari Nduga, 3 Orang di Antaranya Menderita Luka Tembak
TNI kembali diserang
Tak sampai di situ, kata Aidi, pada tanggal 3 Dessember sekitar pukul 05.00 WIT Pos TNI 755/Yalet, tempat Jimmi bersama temannya diamankan diserang oleh KKB bersenjata standar militer campuran panah dan tombak.
“Rupanya mereka tetap melakukan pengejaran. Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah Pos sehingga salah seorang anggota Yonif 755/Yalet, Serda Handoko membuka jendela, lalu ditembak dan meninggal dunia,” ucap Aidi.
Saat itu anggota di pos membalas tembakan, sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 WIT hingga 21.00 WIT.
Karena situasi tidak berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, maka pada 4 Desember sekitar pukul 01.00 WIT, Danpos memutuskan untuk mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan.
"Saat itulah salah seorang anggota, Pratu Sugeng, tertembak di lengan,” ujar Aidi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ralat Jumlah Korban, Kapolri Sebut 19 Pekerja dan 1 Anggota TNI Tewas"