Tsunami Banten dan Lampung

Kisah Pegawai PLN yang Selamat dari Tsunami Banten, Berenang 3 Jam dan Tolong 2 Anak yang Mengapung

Willy Siska, warga Cipinang Lontar, Jakarta Timur menjadi salah satu korban selamat dalam peristiwa tsunami Anyer.

KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Suasana di salah satu villa yang porak poranda diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan. 

Suasana di salah satu villa yang porak poranda diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018).

Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.

Menurut dia, di lautan tersebut ada beberapa orang yang berupaya menyelamatkan diri dengan mengapung mengunakan kotak crew dari personel band.

"Saya waktu itu pasrah saja mungkin ajal saya sudah di sini, tetapi tetap saya berusaha untuk naik ke permukaan, tetapi datang lagi ombak besar kita tenggelam. Dan kita berusaha muncul lagi. Waktu itu kita berkelompok, termasuk salah satunya crew Seventeen itu, tetapi saya lupa siapa," ucap Willy.

Meski dalam keadaan panik, ia tetap mencoba tenang dan berenang ke tepi pantai.

Saat itu pula ia melihat dua anak kecil tengah terapung dengan memegang papan kayu.

UPDATE 5 Fakta Terbaru Tsunami Banten dan Lampung: Jumlah Korban hingga Cara Mencari Orang Hilang

Saat itulah ia tergugah untuk menyelamatkan dua anak tersebut.

"Saat itu dari belakang ada dua anak kecil, yang tengah mengapung pada kayu, langsung saya pindah dan menyelamatkan, kami pun berusaha baca istighfar dan satu anak kecil ini ternyata tangannya patah," kata pria dua anak ini.

Hampir tiga jam berenang di lautan untuk menuju pantai dan kembali diterjang gelombang, Willy beserta dua anak itu berhasil selamat hingga ke pesisir pantai.

"Hampir 3 jam berenang tapi enggak berasa cape. Mungkin ini kehendak Allah belum saatnya, termasuk dua anak kecil tadi yang akhirnya dapat selamat di pesisir pantai tadi," ujar dia dengan mata berkaca-kaca.

Willy pun bergegas mencari anggota keluarganya yang hilang, tetapi karena minimnya penerangan, ia hanya mendengar suara-suara teriakan minta pertolongan.

Hingga pada pukul 07.00 WIB, ia menemukan anak sulungnya terbaring tidak bernyawa.

Jadi Korban Tsunami Banten, Ini Keinginan Terakhir Istri Ifan Seventeen yang Belum Terwujud

"Anak saya yang gede Alya itu saya sendiri yang menemukan dan saya sendiri yang bawa ke pendopo hotel. Kalau istri saya itu ketemunya 3 kilometer dari pesisir pantai dibawa arus," kisah Willy.

"Dan saya masih ada satu lagi putra saya yang masih kecil yang belum ketemu dan saya mohon doa, apa pun kondisinya bisa segera diketemukan dengan putra kami," ucap dia.

(Kompas.com/Ryana Aryadita Umasugi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Willy Selamat dari Tsunami hingga Selamatkan 2 Anak yang Mengapung", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/25/07201761/cerita-willy-selamat-dari-tsunami-hingga-selamatkan-2-anak-yang-mengapung

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved