20 Anak Ngelem Direhab BNN Balikpapan, Korban Sampai Merasa Masuk di Game PUBG

Kendati demikian, lem yang di pasaran dihargai hanya Rp 10 ribu, mampu lebih cepat merusak otak penghirupnya.

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
ARSIP - Bahan untuk ngelem yang digunakan para remaja di kampung zombie, Bukit Mangkuliat, Tanjung Palas, Samarinda Seberang. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sekitar 20 anak ditangani BNNK Balikpapan lantaran jadi pecandu akut lem.

Kecanduan zat adiktif dari lem sungguh membahayakan anak-anak.

Syaraf otak jadi sasaran langsung zat berbahaya tersebut. Bahkan zat tersebut mampu menghilangkan kesadaran secara permanen.

"Ada sekitar 20 orang, tapi yang pernah kami kirim rawat inap (di Balai Rehabilitasi Narkoba Samarinda) ada 2 orang," kata Kepala BNNK Balikpapan melalui Kasi Rehabilitasi, Dr Heni Darmayanti.

Selain lem, bensin dan tiner bila dihirup juga dapat menimbulkan efek yang sama.

Kendati demikian, lem yang di pasaran dihargai hanya Rp 10 ribu, mampu lebih cepat merusak otak penghirupnya.

Pengaruh lem tersebut dapat membuat penggunanya berhalusinasi tak wajar.

Anak-anak yang otaknya masih dalam tahap perkembangan, bila terpapar zat berbahaya dari lem, dapat membuat mereka kehilangan kesadaran.

Baca juga:

Ridwan Kamil Ungkap 5 Kabar Hoaks Teratas yang Viral: Dari Arti Hey Tayo hingga Bonus Kuota

"Mereka merasa dalam dunia game. Misalnya dia suka main PUBG (game), seakan di dalamnya. Lihat burung garuda, dia lihat burungnya terbang," ujarnya.

"Perkembangan otak mereka belum matang dan maksimal, dikasih lem tambah parah," sambungnya.

Heni meminta agar orang tua maupun guru tak ragu membawa anak-anak yang terpapar perilaku ngelem ke BNNK.

Mereka membuka rehabilitasi jalan. Konseling seminggu 3 kali selama 3 bulan jadi upaya.

Bila terdapat indikasi alami gangguan jiwa, maka pihaknya akan melakukan asesmen untuk kemudian ditangani lebih lanjut oleh Rumah Sakit Jiwa di Samarinda. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved