Mahasiswi Samarinda Dipukul
5 Fakta Dibalik Pemukulan Mahasiswi di Samarinda saat Shalat di Masjid, Baru Jalankan Rakaat Pertama
Aksi pemukulan terjadi pada Jumat (28/12/2018) kemarin, sekitar pukul 14.40 Wita, di Masjid Al Istiqomah, Jalan P Antasari, RT 30, Sei Kunjang
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Januar Alamijaya
"Dia nanya, apakah saya sendirian saja, ya saya jawab, sendirian saja dan mau shalat," ucapnya.
Seusai mendapatkan pukulan, korban sempat berteriak minta tolong, dan datang seorang warga menghampirinya. Namun, saat itu pelaku telah meninggalkan masjid.
"Datang warga menghampiri saya, lalu saya jelaskan. Dan, saya periksa barang-barang saya, tidak ada yang hilang, lalu saya pulang," ungkapnya.
Lakukan Pemukulan, Oknum PNS Diamankan Saat Berada di Hotel
4. Terduga pelaku sudah tidur di Masjid beberapa hari terakhir
Mukhlis (37), warga lainnya mengaku beberapa kali melihat pria yang diduga melakukan pemukulan terhadap korban.
Pria tersebut kerap duduk di dekat tempat wudhu, bahkan diketahui pria tersebut juga tidur di masjid beberapa hari terakhir ini.
"Saya lihat dia tiga harian terakhir ini, biasanya duduk di dekat tempat wudhu, pakai baju koko dan peci, persis seperti foto dan video di media sosial itu," jelasnya.
Dia menilai, pria yang diduga sebagai pelaku pemukulan itu terlihat seperti hendak menantang berkelahi orang yang melihatnya.
"Tidak pernah saya dengar dia bicara, kalau saya lihat dia, gayanya seperti mau nantang orang kelahi," ucapnya.
5. Identitas terduga pelaku sudah disimpan pengurus Masjid
Pengurus Masjid Al Istiqomah, Elansyah menjelaskan, kejadian pemukulan itu terjadi usai shalat Jumat.
Saat itu, semua pengurus masjid, serta jamaah telah meninggalkan masjid.
"Saat itu kebetulan sudah sepi masjid. Kaum kami yang biasa bersih-bersih masjid, sedang dirawat di rumah sakit. Aktivitas usai Jumatan memang sudah selesai, termasuk menghitung uang kotak amal," ucapnya.
Dia mengaku mengetahui sosok yang diduga menjadi pelaku pemukulan itu. Pria tersebut berinisial MJ (45) warga Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.