Pilpres 2019
Inilah Video 'Sandilan dan Nurlea' Parodi Film 'Dilan 1991' yang Jadi Materi Kampanye Prabowo-Sandi
"Jadi pemimpin itu berat, makanya biar abang saja.," tulis Sandi dalam keterangan unggahan tersebut.
Nurlea lalu menimpalinya dengan fakta banyaknya pengangguran.
Sandilan meyakinkan Nurlea bahwa tahun depan mencari kerja akan lebih mudah.
Keesokan harinya, Sandilan dan Nurlea naik angkot bersama.
Di dalam angkot, terlihat ibu-ibu mengeluhkan biaya hidup yang semakin tinggi dan mengatakan bahwa uang Rp 50 ribu untuk kebutuhan sehari-hari tidak cukup.
Sopir angkot juga ikut menimpali sulitnya kondisi sekarang, ia mengatakan bahwa bensin sudah 12 kali mengalami kenaikan harga.
Sandilan pun tetap meyakinkan bahwa tahun depan harga bisa lebih murah dan stabil.
Dua bulan kemudian, Sandilan menelpon Nurlea untuk mengabarkan bahwa dirinya baru saja usai berkeliling Indonesia.
Sandilan juga menyampaikan bahwa tahun 2030 nanti, anak muda akan menguasai pasar nasional, maka akan dibutuhkan pemimpin yang tahu keinginan anak muda.
Hingga berita ini diturunkan, unggahan video tersebut telah dikomentari sebanyak 422 pengguna Facebook, 4.546 dibagikan dan telah ditonton 62 ribu kali.
Diberitakan dari Kompas.com pada 28/11/2018, selama dua bulan masa kampanye atau sejak 23 September hingga 27 November 2018, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah menghabiskan dana untuk kampanye sebesar Rp 34,5 miliar dari total penerimaan sebesar Rp 41,9 miliar.
Jumlah total pengeluaran ini mengalami kenaikan sebesar Rp 17,6 miliar dari periode bulan pertama atau per Oktober 2018.
Tercatat pengeluaran dana kampanye pasangan Prabowo-Sandi pada bulan pertama yakni Rp 16,9 miliar.
"Pengeluaran ini adalah bukti dari transparansi Pak Prabowo dan Pak Sandi. Pengeluaran dana kampanye saat ini adalah 34,5 miliar, kenaikannya cukup signifikan dari 16,9 miliar," ujar Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Thomas Djiwandono saat memberikan keterangan di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
Thomas menjelaskan, pengeluaran terbesar dana kampanye paling besar adalah untuk penguatan jaringan posko dan relawan, media sosial, kegiatan sosial kemasyarakatan dan media center.
Terkait hal itu BPN telah menghabiskan dana kampanye sebesar Rp 21,6 miliar.