Pilpres 2019
Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto Kritik Habis Pemerintah, Ini Respons Jokowi & Para Ketum Partai
Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan, pidato capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat disinggung dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo.
Namun, tak dipungkiri, pidato yang dipaparkan Prabowo Subianto juga mendapatkan sejumlah kritik.
Tak hanya dari kubu pesaing, kritikan juga datang dari sejumlah pihak di kubu Prabowo-Sandi itu sendiri.
Satu diantaranya yang memberikan kritikan pada pidato calon presiden 02 ini adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman.
Menurut Sohibul, durasi pidato Prabowo terlalu lama.
Diketahui, Prabowo berpidato selama 1 jam 23 menit.
"Dari sisi waktu, terus terang saya mengkritik, ini terlalu lama," ujar Sohibul usai acara, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019) malam, seperti TribunWow.com kutip dari Kompas.com.
Sohibul memaparkan, sebelumnya ia sudah pernah menyampaikan usulan mengenai waktu pidato kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno.
Ia memberikan saran agar durasi pidato Prabowo Subianto nantinya tidak lebih dari setengah jam.
Namun, jadwal yang ditentukan ternyata terlalu molor dikarenakan Prabowo Subianto terlalu banyak memberikan ilustrasi dari kasus-kasus yang disampaikannya.
"Saya sebetulnya sudah bicara kemarin-kemarin dengan Sandi, 'San, jangan sampai ini lebih dari setengah jam.' Tapi Pak Prabowo rupanya memberikan banyak ilustrasi sehingga jadi molor," kata dia.
Selain itu, karena terlalu banyak improvisasi, Sohibul menilai pidato Prabowo Subianto itu menjadi tidak fokus.
Namun, ia menyatakan memaklumi hal tersebut karena memang sudah menjadi gaya Prabowo Subianto.
"Menurut saya, ada beberapa bagian yang menjadi agak kabur ya. Justru semakin ringkas sebetulnya semakin baik. Tapi masing-masing orang punya gaya ya, Pak Prabowo saya kira begitulah Beliau," kata dia.
Kritikan lain juga datang dari Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah melalui Twitter miliknya, @FahriHamzah, Senin (14/1/2019).
Menurut Fahri Hamzah, dalam pidato Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra ini gagal menunjukkan pada publik bahwa dirinya adalah orang yang berbahaya.