Kongres PSSI
Joko Driyono Jadi Ketua Umum PSSI Gantikan Edy Rahmayadi, Ternyata Jokdri Pernah Rangkap Jabatan
Lepas jabatan yang dilakukan Edy Rahmayadi masih memicu kritik. Setelah Edy Rahmayadi mundur, maka Joko Driyono menjadi Ketua Umum PSSI.
Dikutip dari Surya.co.id, karier Joko Driyono di dunia sepak bola berawal dari kiprahnya sebagai seorang jurnalis olahraga.
Joko Driyono kemudian mendapat kesempatan untuk menjadi manajer di Pelita Krakatau Steel.
Di awal tahun 1990-an, Joko Driyono mendapat tawaran untuk bergabung bersama PSSI.
Masuk PSSI dengan jabatan sebagai anggota, karier Joko Driyono terus meningkat dengan menempati posisi-posisi strategis di PSSI.

Sepanjang ia berkarier di PSSI, Joko Driyono tercatat pernah menempati jabatan sebagai CEO PT Liga (Operator ISL), Sekretaris Jenderal PSSI, Wakil Ketua, hingga kini menjadi Ketua Umum PSSI.
Joko Driyono menjadi satu di antara anggota kepengurusan PSSI yang kerap menerima kontroversi, terutama perihal rangkap jabatan yang tengah dilakoninya.
Pada 2013 lalu, di bawah pemerintahan Nurdin Halid, ia yang harusnya menjadi Sekjen PSSI, diketahui merangkap jabatan sebagai CEO PT Liga Indonesia.
Joko Driyono bahkan dipercaya merangkap jabatan, tidak hanya sebagai CEO PT Liga Indonesia, tapi juga Sekjen PSSI di tahun yang sama.
Pada Kongres PSSI 2015, Joko Driyono sempat dicalonkan sebagai Ketum PSSI.
Ia bersaing dengan 8 kandidat lain, yakni Djohar Arifin, La Nyalla Mattaliti, Bernard Limbong, Muhammad Zein, Syarif Bastaman, Subardi, Achsanul Qosasih, dan Sarman El Hakim.
Keputusan Edy Rahmayadi Tak Muncul Tiba-tiba, Seorang Anggota Exco PSSI Beberkan Fakta
Soal Dorongan Gelar Kongres Luar Biasa PSSI, Begini Tanggapan Joko Driyono
Fakta-fakta Joko Driyono, Pesepakbola Amatir yang Kini Jadi Penguasa PSSI Pengganti Edy Rahmayadi
Akhirnya, La Nyalla yang terpilih, hingga kemudian PSSI dibekukan.
Perjalanan karier Joko Driyono berlanjut, setelah PSSI menggelar Kongres Luar Biasa PSSI pada 10 November 2016.