Fenomena Supermoon di Berau, Pulau Derawan Diterjang Ombak dan Meluap hingga ke Daratan
Peringatan dari BMKG Berau saat fenomena Supermoon, agar mewaspadai naiknya permukaan air laut, benar-benar harus menjadi perhatian.
Fenomena Supermoon di Berau, Pulau Derawan Diterjang Ombak dan Meluap hingga ke Daratan
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Geafry Necolsen
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau saat fenomena Supermoon, agar mewaspadai naiknya permukaan air laut, benar-benar harus menjadi perhatian masyarakat.
Pasalnya, hari Senin (23/1/2019) kemarin beredar sebuah video yang menujukkan Pulau Derawan yang diterjang ombak, hingga air laut menggenangi sejumlah resort di tepi pantai.
Melihat dari video yang beredar, air laut meluap ke daratan hingga 50 meter.
Masyarakat pun menjadi khawatir melihat fenomena ini.
Namun Kabag Humas dan Protokol, Husdiono, naiknya permukaan air laut ini adalah fenomen biasa yang terjadi di Pulau Derawan, bahkan sudah terjadi sejak pulUhan tahun yang lalu.
"Sebenarnya itu (naiknya peemukaan air laut di Pulau Derawan) biasa saja, apalagi kalau terang bulan (bulan purnama)," kata Mantan Sekretaris Camat Pulau Derawan ini, Selasa (22/1/2019).
Menurut Husdiono, yang biasa disapa Tono ini, fenomena ini menjadi kehebohan di media sosial karena awalnya masyarakat sangat jarang melihat fenomena semacam ini.
"Karena kecanggihan teknologi zaman sekarang, orang bisa merekam dan mengirim ke media sosial melalui telepon seluler. Yang awalnya belum pernah melihat jadi terkaget-kaget. Padahal ini fenomena biasa," jelasnya.
Sebelumnya, BMKG Berau memperingatkan masyarakat di wilayah pesisir, agar mewaspadai naiknya permukaan air laut karena fenomena perige, atau posisi bulan yang berdekatan dengan bumi dan bersamaan dengan bulan purnama atau Supermoon.
Posisi bulan yang dekat dengan bumi mempengaruhi gravitasi yang membuat permukaan air laut menjadi naik dari kondisi pasang biasanya.
Dalam tayangan Video berdurasi 28 detik itu, warga yang merekam fenomena ini berdoa, seraya mengucapkan "semoga tidak terjadi apa-apa." (*)
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Secara geografis, luas wilayah Kabupaten Berau didominasi oleh lautan.
Karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau mengimbau, agar masyarakat mewaspadai gelombang tinggi, akibat naiknya permukaan air laut.
Pasalnya, fenomena alam di mana posisi bulan dekat dengan bumi (perigee) diperkirakan masih akan berlangsung hingga Selasa, (22/1/2019 ini).
Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi mengatakan, fenomena Supermoon yang disertai dengan bulan purnama ini, akan mempengaruhi permukaan air laut.
Jangan Lewatkan, Sepanjang Malam Ini Supermoon Akan Terangi Langit Indonesia
“Karena gaya gravitasi yang dihasilkan menyebabkan naiknya permukaan air laut, bahkan di beberapa daerah, gelombang maksimal bisa mencapai empat meter,” ungkapnya.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepadapara nelayan, wisatawan maupun aktivitas pelayaran lainnya, agar mewaspadai fenomena ini.
Meski demikian, dirinya meminta masyarakat tidak terlalu khawatir, karena saat ini siklus pasang-surut di Kabupaten Berau terbilang normal.
Pengaruh Supermoon dan bulan purnama tidak terlalu siginifikan.
Senin Malam Ini Supermoon akan Menyapa Bumi, Berikut Jadwal Terbaik Melihatnya di Langit Indonesia
“Memang di wilayah Berau kondisi gelombangnya tidak terlalu ekstrem, perkiraan gelombang hanya 1 meter hingga 1,5 meter. Tapi harus diwaspadai, khususnya speedboat ataupun kapal kecil nelayan tradisonal yang paling banyak di wilayah ini,” ungkapnya.
Dalam beberapa hari ini, cuaca di Kabupaten Berau cukup teduh, meski sempat diguyur hujan pada Senin (21/1/2019) dinihari tadi.
Namun fenomena alam ini bisa dilihat dengan jelas.
BMKG memperkirakan dalam beberapa hari kedepan masih akan mengalami hujan, mengingat bulan Januari ini merupakan puncaknya.
Fenomena Supermoon, BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi 19-22 Januari
“Bulan Januari ini adalah puncak musim hujan, curah hujan dan intensitasnya cenderung naik,” kata Sumardi.
Disebutkannya, sejumlah kawasan yang akan mengalami peningkatan intensitas dan curah hujan diantaranya Kecamatan Derawan, Bidukbiduk, Batu Putih, Kelay dan Kecamatan Segah.
Sementara wilayah Tanjung Redeb, Teluk Bayur, Gunung Tabur dan Sambaliung curah hujannya sedang.
Untuk masyarakat di wilayah pesisir, pihaknya mengimbau agar mewaspadai bencana hidrometeorolgis.
Bencana meteorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter seperti curah hujan kelembaban, temperatur dan angin.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Bidukbiduk dan Maratua yang beberapa waktu lalu, muncul angin puting beliung.