Pemilu 2019
Jelang Pemilu, Potensi Peredaran Uang Palsu Berpotensi Meningkat; Begini Modusnya
Dibandingkan 2017, jumlah ini cenderung meningkat. Pemicunya adalah momentum politik pemilu serentak yang akan berlangsung April mendatang.
Penulis: Rafan Dwinanto |
"Pada temuan 2018, kita mencatat ada 659 bilyet (lembar), yang terdiri dari 436 bilyet Rp100 ribu, 208 bilyet Rp50 ribu, 11 bilyet Rp20 ribu, 1 bilyet Rp10 ribu, dan 3 bilyet Rp5 ribu,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Muhamad Nur.
Sedangkan wilayah kerja BI Balikpapan, selama 2018 terdapat 449 bilyet uang palsu ditemukan. Rinciannya adalah 350 bilyet Rp100 ribu, 96 bilyet Rp50 ribu, dan 3 bilyet Rp20 ribu.
Dibandingkan 2017, jumlah ini cenderung meningkat. Pemicunya adalah momentum politik pemilu serentak yang akan berlangsung April mendatang.
"Umumnya, peredaran uang palsu terjadi pada malam hari. Terutama pada saat jelang jam pencoblosan. Selain itu, peredaran uang palsu pun lebih banyak terjadi di daerah terpencil, bukan di perkotaan," ungkap Nur.
Guna mengantisipasi hal demikian, Kpw BI Kaltim menggencarkan sosialisasi ke lapangan.
Tujuannya mengenalkan ciri keaslian uang. Untuk mengenalinya masyarakat diminta jeli dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
"Seperti memperhatikan tanda air, benang pengaman, kemudian tulisan mikro, tinta berubah warna, serta gambar tersembunyi ketika diterawang oleh cahaya," kata Nur. (*)