Prabowo Subianto Jawab Tudingan Petinggi PKPI soal Kasus Penculikan 1998: Saya Tidak ke Mana-mana
Sebelumnya, akun resmi partai berlambang kepala Burung Garuda ini menegaskan bahwa Tim Mawar bukan menculik, namun, mengamankan aktivis.
TRIBUNKALTIM.CO - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto angkat bicara atas tudingan kasus penculikan 1998, yang dilontarkan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi.
Hal tersebut tampak dari unggahan Prabowo melalui akun Twitter @prabowo, Selasa (5/2/2019).
Awalnya, Teddy Gusnaidi mengomentari sebuah artikel yang membahas soal Paradise Papers di mana terdapat nama Sandiaga Uno.
Dalam kicauannya itu, Teddy mempertanyakan apakah aksi penculikan yang dilakukan Prabowo pada 1998 silam juga merupakan materi daur ulang.
"Loh.. penculikan yang dilakukan @prabowo tahun 98, masih terasa hingga hari ini oleh keluarga korban. Apakah itu materi daur ulang juga?" tulis Teddy.
Beberapa jam berselang, Prabowo lantas memberikan tanggapannya.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan bahwa dirinya berdomisili di Indonesia dan juga memiliki SKCK dari kepolisian.
Prabowo juga mengatakan bahwa dirinya selalu menghadiri semua pengadilan pada masa lalu.
Ia bahkan menegaskan tidak akan kemana-mana.
"Bung @TeddyGusnaidi, saya berdomisili di Indonesia. SKCK dari kepolisian saya punya. Setiap pengadilan dimasa lalu saya hadiri. Saya tidak kemana-mana. Setia berjuang untuk rakyat," balas Prabowo.
Baca juga:
Dikunjungi Annisa Pohan, Sang Ayah Ungkap Kondisi Terkini Shakira Aurum
Tak Tolerir Modus Ilegal, Panitia Olimpiade Tokyo 2020 Rilis Sistem Penjualan dan Harga Tiket
Gubernur Angkat Bicara soal 60 PNS Kaltim yang Terjerat Kasus Korupsi
Coach Djanur Sebut Persebaya Akan Datangkan Pemain dari Amerika Latin dan Australia Pekan Depan
Ini Penjelasan COO Persija Jakarta soal Foto Jersey Anyar Kuning yang Beredar di Media Sosial
Wali Kota Semarang Larang Warga Pakai Jalan Tol jika Tak Dukung Jokowi, Begini Respons Ombudsman RI

Kicauan itu lantas kembali dibalas oleh Teddy.
Menurut Teddy, SKCK tidak ada hubungannya dengan kasus penculikan 1998.
Teddy juga mempertanyakan pernyataan Prabowo yang pernah mengaku melakukan penculikan dalam wawancara di sebuah media.
"Bung @prabowo
1. SKCK gak ada urusan dengan pemecatan anda karena kasus penculikan aktivis. Belajar lagi soal SKCK ya..
2. Anda akui anda melakukan penculikan saat wawancara dengam Tempo. Wiranto pun mengatakan hal itu..
3. Yang bilang anda kemana-mana siapa? Saya gak nanya," twit Teddy.
Namun, hingga berita dibuat, Prabowo tidak tampak kembali memberikan jawabannya untuk tudingan Teddy itu.
Tudingan Teddy pada Prabowo terkait kasus penculikan 1998 bukan hanya baru kali ini dilakukan.
Sebelumnya, Teddy juga pernah menuliskan soal penculikan aktivis HAM pada masa 1998 melalui kicauannya.
Kicauan itu bahkan dibantah oleh Partai Gerindra melalui akun Twitter @Gerindra yang diunggah pada Senin (1/9/2018).
Awalnya, Teddy Gusnaidi mengungkit kembali soal penculikan aktivis HAM pada masa 1998.
Politisi PKPI itu menuliskan sejumlah kicauan yang berisi tudingan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Kenapa Prabowo dan Tommy Soeharto beserta Partai pendukung Prabowo-sandiaga tidak pernah mau mengadakan acara nonton bareng Peristiwa 1998? Karena saat itu rezim soeharto tumbang dan Prabowo terlibat dalam penculikan dan penghilangan aktivis," tulis Teddy Gusnaidi di awal cuitannya.
Lebih lanjut, Teddy mengunggah 12 postingan berisi hal serupa.
"Mereka sibuk menyebarkan informasi bahwa @Prabowo di fitnah sebagai penculik. Padahal Prabowo nya sendiri mengakui bahwa dia melakukan penculikan...," kata Teddy.
Menanggapi hal tersebut, Gerindra langsung memberikan bantahan.
Menurut Gerindra, Teddy hanya inggin menggiring opini seolah-olah Prabowo adalah penculik aktivis.
Padahal, kata Gerindra, para aktivis yang sempat diamankan oleh Tim Mawar sudah pulang ke keluarga masing-masing dalam keadaan hidup.
"Orang-orang seperti anda itu hanya ingin menggiring opini bahwa Tim Mawar juga yg menyebabkan hilangnya 13 org aktivis yg hingga saat ini masih belum ditemukan.
Padahal penjelasan Mugiyanto sudah jelas, terjadi 'perebutan tawanan', yg artinya bukan hanya Tim Mawar yg bergerak.
Anda dan kelompok anda itu hanya ingin menggiring opini seolah pak Prabowo & Tim Mawar lah yg melakukan pengamanan kepada 13 orang aktivis tersebut.
Padahal sudah jelas 9 orang aktivis yg diamankan Tim Mawar sudah pulang kepada keluarganya masing-masing dalam keadaan hidup," jawab Gerindra.

Sebelumnya, akun resmi partai berlambang kepala Burung Garuda ini menegaskan bahwa Tim Mawar bukan menculik, namun, mengamankan aktivis.
"Bukan menculik tetapi mengamankan. Dan yang mengamankan itu bukan Pak @prabowo tetapi Tim
Mawar. Yang diamankan sebanyak 9 orang, sudah bebas semua dalam keadaan hidup dan sebagian menjadi kader Gerindra," tegas akun @Gerindra dalam cuitannya, Rabu (5/9/2018).
Sementara itu ada netizen lain yang menanggapi pernyataan Gerindra.
"Fakta nya sudah dibungkus dengan keputusan pengadilan militer dengan pemecatan Bhw PS yg memerintahkan. Mungkin saja ada penyesalan. Tetapi sejarah tsb tidak mungkin dihapus. Generasi millenial akan mudah mencari jejak digitalnya," tulis akun @ariepong.
Gerindra kembali menanggapi akun tersebut dengan menegaskan bahwa kebenaran suatu saat akan terungkap.
"Kami yakin generasi milenial bisa lebih cerdas dari saudara. Bisa membedakan fakta, fitnah, dan mengerti tentang 'kambing hitam' dan 'pembunuhan karakter'. Sejarah memang tidak bisa dihapus, tapi saudara juga harus ingat, bahwa yang namanya KEBENARAN pasti terungkap," tulis @Gerindra.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Prabowo Subianto Jawab Tudingan Teddy Gusnaidi soal Kasus Penculikan 1998: Saya Tidak ke Mana-mana, http://wow.tribunnews.com/2019/02/05/prabowo-subianto-jawab-tudingan-teddy-gusnaidi-soal-kasus-penculikan-1998-saya-tidak-ke-mana-mana?page=all.