Viral Video Interogasi Jambret dengan Ular Piton, Polda Papua Sampaikan Permintaan Maaf
"Kami minta maaf soal kejadian itu," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/2/2019) malam.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kasus ini telah ditangani Bidang Propam Polda Papua. "Kami minta maaf soal kejadian itu," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/2/2019) malam.
Kini, oknum polisi itu sudah diperiksa dan jika terbukti melanggar akan diproses sesuai dengan peraturan disiplin anggota Polri atau kode etik profesi.
Kabid Propam Polda Papua Kombes Polisi Jannus P Siregar juga menjelaskan bahwa cara yang dilakukan anggota itu untuk meyakinkan dan memberitahu bahwa benar pelakunya.
Namun karena tidak ada pengakuan timbul inisiatif menggunakan ular dengan maksud dan tujuan yaitu mengetahui kejujuran masyarakat tersebut dan efektif hingga pelaku mengakui perbuatannya," ujar Jannus.
Keluhkan Mahal, Warga Harap Harga Pesawat di Bandara Samarinda Bisa Diturunkan
Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya juga menyampaikan permohonan maaf karena penyidik kurang profesional dalam bertugas. "Ke depan Polres jayawijaya akan bekerja lebih profesional," kata Tonny.
Menurut Tonny, ular tersebut jinak serta tidak berbisa dan berbahaya, dan tindakan yang dilakukan oleh anggota merupakan inisiatif sendiri agar dalam waktu sekejap ada pengakuan dan tidak ada tindakan pemukulan dari warga.
"Terkait dengan ini, kami telah melakukan tindakan tegas kepada personel dengan memberikan tindakan disiplin seperti kode etik serta menempatkan di tempat yang khusus," ujar Tonny.
Warga Dukung Tindakan Tegas
Sementara itu, tokoh masyarakat Kabupaten Jayawijaya Hengki Heselo mengatakan, pihaknya sangat mendukung kinerja Kapolres yang baru dengan mengambil tindakan tegas kepada pelaku tindak kriminalitas yang ada di Wamena belakangan ini.
Pihaknya juga mendukung tindakan Kapolres beserta jajaran mendatangkan ular untuk memberikan rasa takut kepada pelaku tindak pidana.
Hengki juga mengakui bahwa masyarakat sudah merasakan efek baik dari tindakan tegas yang diambil aparat kepolisian pada kurun waktu belakangan.
"Masyarakat yang mabuk, jambret dan yang membawa parang sudah berkurang karena tindakan tegas yang sudah dilaksanakan oleh aparat kepolisian di lapangan," jelas Hengki.
Video Dikecam Warganet
Video ini viral di Media Sosial Twitter seperti yang diunggah oleh akun Veronika Koman. Dia menuliskan, interogasi ini sering kali digunakan kepada orang Papua.
"Ternyata penggunaan ular untuk interogasi orang Papua yang ditangkap cukup marak. Terakhir yang diketahui adalah terhadap Sam Lokon anggota KNPB. Video ini kabarnya di Wamena," tulisnya.