Rekam Jejaknya Disentil Najwa Shihab, Johan Budi: Jangan Mengutuki Ruang-ruang Gelap
Pasti kenal dengan nama Johan Budi. Nama Johan Budi mulai dikenal sejak menjadi juru bicara lembaga anti korupsi KPK.
"Dulu jubir KPK, terkenalnya karena jubir KPK dan masuk istana. Jadi salah satu jubir atau staf komunikasinya Presiden Jokowi. Dan sekarang mau mencoba ke DPR. Yang jelas dulu kalau KPK salah satu institusi yang anggotanya paling banyak ditangkapin itu DPR. Dan sekarang anda mau masuk ke dalam institusi yang dulu banyak anda tangkapin?" ujar Nana, panggilan akrab Najwa Shihab.
Mendengar pernyataan Nana, penonton yang hampir semua mahasiswa Unversitas Airlangga Surabaya itu spontan bersorak.
"Bentar..bentar. Jangan mengutuki ruang-ruang gelap. Kalau bisa anda juga bisa masuk ke sana dalam rangka untuk ikut memperbaiki. Kalau hanya mengutuk kemudian kita tidak terjun membantu selamanya tidak akan baik. Karena itu, saya ingin punya kontribusi. Saya pribadi punya komitmen dari track record selama saya lakukan untuk bisa membantu itu," jawab Johan Budi.
Nana lalu mengatakan punya data berapa banyak anggota DPR yang ditangkap karena kasus korupsi.
Selanjutnya Nana memanggil Priyo Budi Santoso, Sekjen Partai Berkarya.
"Saya ingatkan teman-teman, mas Priyo ini dulunya di Golkar dan sekarang jadi Sekjen di Berkarya. Partai yang salah satu taglinenya "lebih enak zaman pak Harto". Jadi masih yakin mau jualan pak Harto di hadapan mahasiswa?".

Mendengar pertanyaan itu, Priyo Budi Santoso menjawab, "saya pastikan ya...".
Selain Johan dan Priyo, Nana juga memberikan pertanyaan kepada Venna Melinda.
Venna sempat ditanya alasan kenapa sampai pindah partai dari Demokrat ke Nasdem.
"Kenapa pindah? Apa itu artinya Jokowi lebih baik dari bapak SBY karenanya pindah?" tanyanya disambut teriakan penonton.
"Semua pemimpin negara Indonesia punya kelebihan. Kalau ada satu pemikiran politisi perempuan, itu lebih kepada saya punya hitung-hitungan saya sendiri," jawab Venna Melinda.
Simak videonya: