Ayah dan Ibu sudah Tiada, Bocah 12 Tahun Ini Jualan Cilok Usai Sekolah untuk Hidupi 2 Adiknya

Kehidupan yang dijalani Muhammad Saputra tidak seperti anak-anak di usia sebayanya. Bocah 12 tahun ini harus berjualan cilok demi menghidupi 2 adiknya

Editor: Doan Pardede
Tribun Jakarta/Jaisy Rahman Tohir
Muhammad Saputra (12), bocah cilik penjual cilok tulang punggung keluarga 

Meski begitu, Diah yang pernah mengajar Putra mengaku bocah 12 tahun itu memiliki kesulitan dalam membaca.

Jika berkaca pada umurnya, Putra seharusnya sudah berada di kelas 6 atau 1 SMP.

"Dia sempat tidak sekolah lama, terus lanjut sekolah lagi jadi masih kelas 3 SD sekarang," ujarnya.

"Dia bacaannya itu agak susah, tapi di sini dibantu kalau ada waktu kosong dibantu dilancarin," lanjut Diah.

Dari informasi yang dikumpulkan, Putra sempat mengikuti orangtuanya ke Indramayu selama beberapa tahun sehingga meninggalkan sekolahnya.

Di sisi lain, menurut Diah, Putra memiliki kemampuan hitung menghitung yang baik berbeda dengan pelajaran lainnya yang mengharuskan untum membaca.

"Matematikanya bagus, mungkin karena dia sudah dagang dari kecil ya," jelasnya. (Damanhuri)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Pulang Larut Malam, Kisah Yatim Piatu yang Jualan Cilok Usai Pulang Sekolah Untuk Hidupi 2 Adiknya"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved