Viral di Medsos
CEO Bukalapak Diserang Pendukung Jokowi, Denny Siregar Sarankan Achmad Zaky Lakukan Hal Ini
CEO Bukalapak Ahmad Zaky mendadak diserang netizen yang kebanykan merupakan pendukung Jokowi. Penyebabnya gara-gara cuitan Achmad Zaky.
Penulis: Januar Alamijaya |
TRIBUNKALTIM.CO - CEO Bukalapak Achmad Zaky mendadak diserang netizen yang kebanykan merupakan pendukung Jokowi.
Penyebabnya gara-gara cuitan Achmad Zaky yang menyinggung soal "Presiden Baru".
Jagat Twitter pun langsung merespon hal teresreut.
Hingga tagar #unistallbukalapak masuk dalam 3 besar trending yang ramai dibicarakan warganet.
• Cuitan Berantai CEO Bukalapak Achmad Zaky Setelah Hebohkan Twitter Gegara Presiden Baru
Melihat hal tersebut, salah satu pegiat media sosial, Denny Siregar turut memberikan komentar terkiat ramainya "serangan" yang ditujukan kepda CEO Bukalapak Ahmad Zaky.
Dalam laman Facebooknya, Denny Siregar awalnya menuliskan penyebab mengapa pendukung Jokowi sampai sakit hati dengan cuitan dari Ahmad Zaky.
Hingga akhirnya mengggaungkan tagar #unistallbukalapak.
Hal tersebut lanjut Denny Siregar terjadi
Kerena merekamenilai Jokowi sudah berbuat banyak untuk perkembangan starup di Indonesia, Termasuk Bukalapak.
Bahkan Jokowi hadir langsung dalam perayaan ulang tahun Bukalapak.
"Inilah yang membuat para pendukung Jokowi sakit hati. Mereka tidak bisa menerima dengan perkataan "Presiden baru" itu karena itu indikasi dari mendukung lawan politik Jokowi yang dulu sempat kumandangkan tagar #2019gantiPresiden," tulisnya.
Seharusnya lanjut Denny Siregar dalam tulisannya, Ahmad Zaky tak perlu menyinggung hal-hal yang sensitif seperti ini.
Apalagi disaat musim politik seperti sekarang.
Meski sudah mengklarifikasi, Achmad Zaky sedari awal harusnya tetap bersikap netral.
Apalagi mengkritik dengan membawa-bawa "Presiden baru".
"Sebagai seorang CEO, Achmad Zaky seharusnya tidak perlu terlibat dalam arus politik tegangan tinggi seperti ini. Netral netral aja lah seperti Nadiem Makarim dan founder startup lainnya. Kerja aja, karena memang disitu bidangnya," tulisnya.
Meski demikian, di akhir tulisannya, Denny Siregar menulis saran kepada Achmad Zaky agar situasi kembali normal
Dan warganet terutama pendukung Jokowi kembali menginstall Bukalapak.
Denny Siregar menyarankan Bukalapak mengadakan program obral Rp 1 agar banyak pendukung jokowi kembali menginstall bukalapak.
"Mungkin ada satu kiat yang menarik supaya situasi normal kembali. Mumpung bukalapak ada program obral-obralan, coba bikin program "Serbu" dengan menjual Kampret seharga Rp 1,-," tulisnya.
• Bukalapak Buka Diri Suntikan Investor
• Denny Siregar Kritik Slogan Timses Jokowi - Maruf Amin Sama Sekali Tidak Menggerakkan Apa-apa
Sebelumnya sebagaimana dilansir dari Tribunnews
Netizen pendukung Jokowi sontak menyayangkan tweet dariAhmad Zaky.
Bahkan tagar #uninstallbukalapak sudah urutan ketiga yang paling dibicarakan warga net.
Dalam cuitannya, Zaky mengungkap soal anggaran R&D yang sangat minim tahun 2016 yang hanya US$ 2 miliar. Atau tertinggal jauh dari negara lain yang sudah menyediakan anggaran R&D.
Kemudian Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea Selatan US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, dan Singapura US$ 10 miliar.
Di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam akunnya.

Bahkan Zaky menyebut bahwa industri 4.0 itu omong kosong. "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulisnya.
Akibat tweetnya itu, netizen mengoreksi soal anggaran yang disebut Zaky. Dalam kolom komentar Zaky bahkan netizen menyebut data yang disampaikan Zaky salah.
Sebab, yang benar adalah anggaran R&D sebesar US$ 2 miliar itu terjadi pada tahun 2010 bersumber dari Wikipedia. Artinya, Jokowi belum menjadi Presiden pada tahun 2010.
Selain mengoreksi soal data yang disebut Zaky, netizen juga kemudian mengungkit soal kebaikan Presiden Joko Widodo terhadap perusahaan Zaky.
Jangan lupa follow Instagram tribunkaltim:
Subscribe channel Youtube newsvideo tribunkaltim: