Kisah Shamima, Remaja Inggris yang Menikah dengan Anggota ISIS dan Ingin Pulang ke Negaranya
Sejak kisahnya menjadi viral, fakta lain tentang Shamima Begum, remaja Inggris yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mulai terkuak
Yago Riedijk dikabarkan terluka dalam pertempuran.
Dia sempat ditangkap dan disiksa oleh petinggi ISIS dengan tuduhan menjadi mata-mata.
Sebelumnya dalam wawancara dengan jurnalis The Times, Anthony Loyd, Shamima ingin pulang setelah empat tahun bergabung dengan ISIS.
Dia mengatakan menyeberang ke Suriah dari Turki pada 2015 bersama Amira Abase dan satu temannya lagi, Kadiza Sultana, dengan meninggalkan Bethnal Green.
Di Raqqa, dia menikah dengan seorang anggota ISIS asal Belanda bernama Yago Riedijk dan menjalani kehidupan yang "normal".
"Sejak saat itu hingga sekarang terdengar suara bom. Namun, bagi kami itu adalah hal biasa," ujar Shamima yang tinggal di kamp pengungsi al-Hawl.
Dia mengaku tidak pernah menyaksikan eksekusi secara langsung, tetapi pernah melihat ada kepala yang dibuang di tong sampah.
Dia mengatakan, keputusannya untuk pulang ke ISIS karena dia tidak ingin bayi yang dikandungnya meninggal dalam kamp pengungsi.
Shamima mengungkapkan, dia sudah melahirkan dua anak.
• Kabur dari Inggris demi Gabung dengan ISIS, Perempuan ini Ingin Pulang
Namun, mereka meninggal ketika usia mereka baru menginjak delapan dan 21 bulan.
Kehilangan dua anak membuatnya sangat terguncang.
"Saya sangat terkejut dan pada akhirnya saya tidak bisa menerimanya," ujarnya.
Dia juga kehilangan sahabatnya Kadiza yang diyakini terbunuh di Raqqa dalam serangan udara Rusia pada Mei 2016 meski hingga saat ini laporan tersebut belum terkonfirmasi.
Terkait dengan ISIS, Shamima menegaskan dia tidak menyesal meninggalkan Inggris dan bergabung dengan kelompok itu pada 2015.
"Namun, saya tidak berharap tinggi. Jumlah mereka saat ini semakin mengecil. Selain itu, korupsi dan penindasan membuat mereka tak layak menang," lanjutnya.