Mantan Preman dan Pemabuk Ini Akhirnya jadi Petani Sukses, Berubah saat Ingat Uang Sekolah Anak

Dulunya, Bagas Suratman sering mabuk-mabukan dan gemar berjudi. Ia juga bekerja di sejumlah bidang, tetapi akhirnya selalu dipecat.

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.com/ FARID ASSIFA)
Bagas Suratman (tiga dari kanan) foto bersama dengan Rektor Universitas Merdeka Prof Dr Anwar Sanusi SE MSi (berdasi) dan anak muda inspiratif lainnya dalam acara roadshow BBC Get Inspired di Kampus Universitas Merdeka Malang, Kamis (4/2/2019). 

Hampir setiap hari Bagas kerap dihubungi banyak orang, dari mulai ingin belajar bertani, mengajak kerja sama, hingga sekadar kagum.

"Kalau ada yang ingin belajar, saya sangat terbuka. Siapa pun boleh datang," katanya.

Lahan kebun sayur siap tanam yang dikelola <a href='https://kaltim.tribunnews.com/tag/bagas-suratman' title='Bagas Suratman'>Bagas Suratman</a> di Tangerang, Banten.

Lahan kebun sayur siap tanam yang dikelola Bagas Suratman di Tangerang, Banten.(BAGAS SURATMAN)

Bahkan, saat berada di Malang untuk mengikuti roadshow BBC Get Inspired, Bagas ditemui seorang "fan" hanya ingin mendengar kisah-kisah Bagas.

"Dia tahu saya berada di sini melalui media sosial. Akhirnya, kami bertemu sekadar mengobrol," ujar Bagas.

Bagas pun berpesan kepada anak muda untuk semangat berkarya di bidang pertanian.

Ia minta generasi muda untuk melirik pertanian karena merupakan salah satu mata pencarian utama di Indonesia.

"Bertani itu sentral hidup banyak orang. Bayangkan saja kalau petani mogok, nanti orang makan apa," kata Bagas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Bagas Suratman: Dulu Preman dan Pemabuk, Kini Jadi Petani Sukses"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved