Adian Napitupulu Sindir Prabowo Subianto soal Unicorn 'Dia Tidak Tahu atau Bingung'
Politikus PDIP, Adian Napitupulu memberikan komentar terkait jawaban Prabowo Subianto soal unicorn di debat Pilpres 2019 kedua
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Politikus PDIP, Adian Napitupulu memberikan komentar terkait jawaban Prabowo Subianto soal unicorn di debat Pilpres 2019 kedua.
Dalam komentar tersebut, Adian Napitupulu juga menyindir soal kebingungan Prabowo Subianto ketika ditanya soal unicorn oleh Jokowi saat debat Pilpres 2019 kedua.
Pendapat dari Adian Napitulu itu disampaikannya saat menjadi nara sumber program special report yang tayang di channel iNews Special Report.
• Ferdinand Hutahaean Mengaku Kecewa dengan Sikap Prabowo di Debat Capres 2019 Kedua, Begini Alasannya
Mengambil tema 'Saling Serang Pasca Debat' Adian Napitulu menjadi nara sumber mewakili tim TKN Jokowi - Ma'ruf Amin.
Sementara di sisi berseberangan hadir Vasco Ruseimy yang mewakili tim BPN Prabowo - Sandiaga.
Awanya saat dialog mengambil tema jawaban Prabowo Subianto soal unicorn , Adian Napitulu mendapat pertanyaan dari presenter.
Sang presenter menanyakan apakah Adian Napitulu melihat ada kegugupan saat Prabowo Subianto menjawab soal infrastruktur unicorn di Indoneia.
Adian Napitulu, lantas menjawab jika sikap Prabowo Subianto menanyakan kembali soal unicorn kepada Jokowi bisa dimaknai dengan 2 hal.
• Detik-detik Kapuspen TNI Mengaku Salah di Mata Najwa, Adian Napitupulu: Baru Dengar Kali Ini
Pertama Prabowo Subianto memang tidak tahu atau bingung.
"Mau kita berdebat soal apapun orang bertanya itu cuma 2 hal maknanya, pertama dia tidak tahu, kedua dia bingung dan memastikan itu bagian dari kebingungan betul atau tidak yang dimaksud," katanya.
Adian Napitupulu lantas melanjutkan ada 2 hal yang menjadi alasan mengapa Prabowo Subianto bertanya kembali soal unicorn kepada Jokowi saat debat Pilpers 2019 kedua kemarin.
Yang paling pertama adalah ketidaktahuan Prabowo Subianto soal unicorn atau memang ada kebingungan.
"Jadi mau kita bilang paling jauh dia tidak mengerti, paling dekat dia bingung, tidak menguntungkan kita sebagai bangsa punya Presiden yang membingungkan seperti itu," katanya.
• Prabowo Sebut Khawatir Unicorn Bikin Dana Lari ke Luar Negeri, Ini 4 Perusahaan Unicorn di Indonesia
Pernyataan dari Adian Naputulu itu lantas langsung dijawab oleh Vasco Ruseimy saat mendapat giliran berbicara.
Vasco Ruseimy mengemukakan adalah sebuah kesalahan jika menganggap Prabowo Subianto tak mengerti soal unicorn.
Pasalnya ketika Prabowo Subianto menyakan kembali kepada Jokowi soal unicorn sebenarnya itu hanya memastikan pertanyaan yang diajukan.
Prabowo Subianto hanya ingin tahu apakah Jokowi tidak salah sebut saat mengajukan pertanyaan.
"Jangan diputar-putar lah seolah-olah saat Prabowo menanyakan unicorn yang online-online, itu hanya untuk memastikan Jokowi tak salah sebut dan akhirnya dijawab sama pak Prabowo," katanya.
• Kecewa Debat Capres 2019, Budiman Sudjatmiko: Prabowo dari Singa Asia Berubah jadi Kucing Angora
Selain membahas masalah unicorn.
Talkshow kali ini juga membicarakan berbagi hal yang paling mengemuka ketika debat Pilpres 2019 kedua kemarin.
salah satunya adalah soal penguasaan lahan
Lengkapnya silahkan simak tayangan di bawah ini.
Untuk diketahui, kata unicorn diucapkan Capres Nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) saat bertanya kepada Capres 02 Prabowo Subianto terkait kebijakan untuk pengembangan unicorn Indonesia.
"Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk dukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia?" tanya Jokowi kepada Prabowo dalam debat.
Mendapat jawaban itu, Prabowo terkesan kurang siap.
Prabowo juga mencoba balik bertanya untuk memastikan unicorn yang dimaksud ke Jokowi.
"Yang bapak maksud unicorn? unicorn? yang apa itu online-online itu?," ujarnya.
unicorn sendiri adalah sebutan bagi startup alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14 triliun (dengan perhitungan kurs Rp 14.000 per dollar AS).
Saat ini baru ada 8 perusahaan unicorn di Asia Tenggara, 4 di antaranya berasal dari Indonesia.
Perkembangan unicorn di Indonesia tak lepas dari besarnya ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2025 yakni mencapai angka 100 miliar dollar AS.
Proyeksi tersebut disampaikan Google dalam laporannya bersama Temasek di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Berikut empat perusahaan unicorn di Indonesia:
1. Gojek
Gojek merupakan startup pertama asal Indonesia yang mendapat gelar unicorn.
Gelar unicorn Gojek didapatkan pada 4 Agustus 2016 lalu
Usai menerima pendanaan senilai $550 juta dari konsorsium 8 investor yang digawangi oleh Sequoia Capital dan Warbrug.
Gelar unicorn yang didapatkan Gojek terbilang cepat, karena hanya sekitar 6 tahun dari mulai perusahaan itu didirikan.
2. Tokopedia
Tak lama setelah Gojek mendapatkan gelar unicorn.
Tokopedia juga menyusul menjadi perusahaan kedua di Indonesia yang juga patut mendapatkan gelar unicorn.
Tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2017.
Tokopedia mendapatkan gelar unicorn setelah mendapatkan suntikan dana sebesar $ 1,1 miliar dari Alibaba.
Hampir sama seperti Gojek, Tokopedia juga mendapat gelar unicorn 6 tahun setelah berdiri.
3. Traveloka
Berdiri pada tahun 2012, Traveloka tergolong cepat mendapatkan status unicorn.
Hanya dalam kurun waktu 5 tahun gelar unicorn sudah disandang oleh Traveloka setelah mendapat suntikan dana sebesar $ 350 juta dari Expedia
Perusahaan sejenis yang populer di luar negeri.
4. Bukalapak
Nama terakhir penyandang gelar unicorn di Indonesia menjadi kontroversi dalam beberapa hari terakhir.
Usai ramainya tagar #unistallbukalapak dan #dukungbukalapak.
Perushaan yang didirikan oleh Achmad Zaky ini menjadi perusahan keempat di Indonesia yang menyandang gelar sebagai unicorn
Emtek, merupakan salah satu penanam modal di marketplace ini.
Selain itu, dua perusahaan ventura asal AS, 500 Startup dan QueensBridge Venture Partners, juga menanamkan modalnya di Bukalapak dengan angka yang tidak dipublikasikan.
Subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim, klik di sini