Pilpres 2019
Budiman Sudjatmiko 2 Kali Tepuk Jidat saat Fadli Zon Koreksi soal Unicorn, Hanya Selang 29 Detik
Dalam salah satu rekaman video program ILC yang tayang live di tvOne, Budiman Sudjatmiko tampak tepuk jidat sampai dua kali.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Kata "unicorn" kembali mengemuka di dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang live di tvOne, Selasa (19/2/2019) malam.
Seperti diketahui, kata unicorn ini mulai mengemuka setelah Debat Calon Presiden atau bisa disebut debat capres pemilihan presiden 2019 (Pilpres 2019) yang digelar, Minggu (17/2/2019) lalu usai.
Saat debat capres, Jokowi menanyakan kepada Prabowo soal rencana Prabowo untuk mengembangkan unicorn di Indonesia.
Kata unicorn ini sempat diulang oleh Prabowo untuk menanyakan artinya.
"Yang bapak masuk unicorn? unicorn? yang apa itu online-online itu?," katanya.
Meski demikian setelah itu Prabowo justru menyindir Jokowi karena ia khawatir semakin majunya teknologi malah makin membuka peluang untuk segelintir orang itu membawa lari kekayaan Indonesia ke luar negeri.
"Jadi kalau ada unicorn, ada teknologi hebat, saya khawatir ini lebih mempercepat nilai tambah uang-uang kita nanti lari ke luar negeri. Ini yang saya khawatir. Silakan Anda ketawa, tapi ini masalah bangsa, kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia," katanya.
Tak lama setelah debat capres berakhir, sejumlah kata yang disebutkan kandidat capres dalam debat capres tersebut, salah satunya unicorn, jadi perbincangan di media sosial.
Budiman Sudjatmiko Tepuk Jidat
Satu hal yang cukup menarik dalam program ILC tersebut, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko sempat dua kali tepuk jidat dan terkekeh saat Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon angkat bicara soal Calon Presiden Prabowo Subianto yang seolah dianggap tidak paham arti dari unicorn.
Bahkan dalam salah satu rekaman video program ILC berdurasi sekitar 18 menit, Budiman Sudjatmiko tampak tepuk jidat sampai dua kali.
Pertama, Budiman Sudjatmiko tampak tepuk jidat dan terkekeh di menit 15.55.
Budiman Sudjatmiko juga tampak sesekali terkekeh saat Fadli Zon memberikan penjelasan seputar unicorn tersebut.
Adian Napitupulu Sindir Prabowo Subianto soal Unicorn Dia Tidak Tahu atau Bingung
Prabowo Sebut Khawatir Unicorn Bikin Dana Lari ke Luar Negeri, Ini 4 Perusahaan Unicorn di Indonesia

Masih saat Fadli Zon menjelaskan seputar unicorn tepatnya di menit 16.14 atau sekitar 29 detik dari tepuk jidat pertama, Budiman Sudjatmiko juga kembali tepuk jidat.
Di momen ini, Budiman Sudjatmiko tak juga sesekali tertawa terbahak-bahak.

Dilansir oleh wow.tribunnews.com, awalnya dalam ILC, Fadli Zon memaparkan alasan Prabowo seolah mengalah saat debat kedua Pilpres 2019 yang berlangsung pada Minggu (17/2/2019) lalu.
Menurut Fadli Zon, hal tersebut lantaran Prabowo menghormati Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang adalah seorang petahana.
"Saya kira pak Prabowo menghormati forum debat itu sebagai suatu forum yg menghormati presiden, calon presiden, jadi forum kenegarawanan," ujar Fadli Zon.
Fadli Zon lantas menyebutkan bahwa dirinya merumuskan pemaparan Prabowo dan Jokowi dalam debat itu dapat dikelompokkan dalam dua hal.
"Pak Prabowo lebih kepada mazhab ekonomi kerakyatan, karena semuanya kembali kepada rakyat. People-centered development, atau satu pembangunan yang berorientasi pada rakyat," jelasnya.
"Mau bangun infrastruktur, infrastruktur untuk siapa? Untuk rakyat atau untuk siapa? Lebih banyak barang asing masuk Indonesia atau barang Indonesia yang keluar? Ekspor atau impor?" sambung Fadli Zon.
Fadli Zon juga menyebutkan bahwa pertanian, perikanan, nelayan juga termasuk dalam persoalan rakyat.
"Begitu juga ketika ditanya soal Unicorn. Bukan yunikon, Unicorn, ada 'R'-nya sedikit di situ," ujarnya kemudian.
Fadli Zon lantas menyinggung bahwa saat debat kedua, Prabowo itu bukannya tidak mengerti arti dari Unicorn.
"Itu mengoreksi spelling-nya," ungkap Fadli Zon yang sukses membuat Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko terkekeh.
Tak menghiraukannya, Fadli Zon terus menyampaikan pemaparannya.
"Kalau perusahaan startup itu hanya menjadi sebuah platform, medium, supaya uang kita keluar negeri, itu salah," kata Fadli Zon.
"Kecuali startup ini, ini kan startup ini adalah perusahaan-perusahaan yang di atas 1 miliar dolar AS. Apakah mereka ini betul memang punya orang Indonesia dan uangnya ada di Indonesia? Atau hanya menjual produk asing, orang kita yang membeli? Kita hanya menjadi pasar."
"Pak Prabowo menginginkan justru barang-barang kita melalui perusahaan-perusahaan startup ini dijual keluar, dan ini menambah devisa. Bukan menjadi satu capital outflow tapi menjadi capital inflow," ungkapnya.
Selesai dengan pemaparannya, Karni Ilyas kembali mempertanyakan soal ejaan Unicorn Jokowi.
"Tapi kok kayak Prabowo bingung begitu disebut Unicorn itu?," tanya Karni.
"Pak Prabowo tidak bingung," jawab Fadli Zon.
"Kaya barang baru gitu," balas Karni Ilyas.
"Oh bukan, pak Prabowo menegaskan, karena pak Jokowi ngomongnya yunikon, bukan Unicorn. Itu beda itu pak Karni," tegas Fadli Zon.
Unik Benar, Tanduk Unicorn Kini Jadi Tren Rambut di Media Sosial
Tak Hanya di Debat Pilpres 2019, Unicorn Juga Ada dalam Dunia Olahraga; Simak 5 Fakta Ini
Tampak Budiman Sudjadmiko kembali tertawa.
"Kalau pak Prabowo ini orang yang sangat sensitif, saya juga kadang-kadang suka dikoreksi kalau ada yang salah dalam bahasa Inggris. Itu biasa. 'Maksudnya Unicorn?' Nah gitu ya," jelas Fadli Zon.
"Yang online-online itu? Yang online-online kan bukan cuma Unicorn," potong Budiman sambil terus terkekeh.
"Itu kan perusahaan, startup, Pak Prabowo itu jumping, maksudnya quantum leap, yang dimaksudnya itu mengerti. Jadi ngerti sekali. Masa enggak ngerti yang begitu saja?" ujar Fadli Zon.
Disaat yang bersamaan dengan pemaparan Fadli Zon, tampak Budiman yang terus terkekeh sambil menepuk keningnya sendiri.
Lihat videonya di bawah ini:
Arti unicorn
Sebenarnya apa arti unicorn dan berapa perusahaan di Indonesia yang sudah berstatus sebagai unicorn?
Dilansir TribunKaltim.co, unicorn sendiri adalah sebutan bagi startup alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14 triliun (dengan perhitungan kurs Rp 14.000 per dollar AS).
Saat ini baru ada 8 perusahaan unicorn di Asia Tenggara, 4 di antaranya berasal dari Indonesia.
Perkembangan unicorn di Indonesia tak lepas dari besarnya ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2025 yakni mencapai angka 100 miliar dollar AS.
Proyeksi tersebut disampaikan Google dalam laporannya bersama Temasek di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Berikut empat perusahaan unicorn di Indonesia:
1. Gojek

Gojek merupakan startup pertama asal Indonesia yang mendapat gelar unicorn.
Gelar unicorn Gojek didapatkan pada 4 Agustus 2016 lalu
Usai menerima pendanaan senilai $550 juta dari konsorsium 8 investor yang digawangi oleh Sequoia Capital dan Warbrug.
Gelar unicorn yang didapatkan Gojek terbilang cepat, karena hanya sekitar 6 tahun dari mulai perusahaan itu didirikan.
2. Tokopedia

Tak lama setelah Gojek mendapatkan gelar unicorn.
Tokopedia juga menyusul menjadi perusahaan kedua di Indonesia yang juga patut mendapatkan gelar unicorn.
Tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2017.
Tokopedia mendapatkan gelar unicorn setelah mendapatkan suntikan dana sebesar $ 1,1 miliar dari Alibaba.
Hampir sama seperti Gojek, Tokopedia juga mendapat gelar unicorn 6 tahun setelah berdiri.
3. Traveloka

Berdiri pada tahun 2012, Traveloka tergolong cepat mendapatkan status unicorn.
Hanya dalam kurun waktu 5 tahun gelar unicorn sudah disandang oleh Traveloka setelah mendapat suntikan dana sebesar $ 350 juta dari Expedia
Perusahaan sejenis yang populer di luar negeri.
4. Bukalapak

Nama terakhir penyandang gelar unicorn di Indonesia menjadi kontroversi dalam beberapa hari terakhir.
Usai ramainya tagar #unistallbukalapak dan #dukungbukalapak.
Perushaan yang didirikan oleh Achmad Zaky ini menjadi perusahan keempat di Indonesia yang menyandang gelar sebagai unicorn
Emtek, merupakan salah satu penanam modal di marketplace ini.
Selain itu, dua perusahaan ventura asal AS, 500 Startup dan QueensBridge Venture Partners, juga menanamkan modalnya di Bukalapak dengan angka yang tidak dipublikasikan.
(Tribunkaltim.co/Doan Pardede)
Follow Instagram tribun kaltim
Subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim, klik di sini