17 Desa di Kukar masih Krisis Listrik, Bupati Edi Dorong Pembangunan PLTS Komunal
Bupati Kukar Edi Damansyah mengemukakan, layanan dasar buat masyarakat menjadi prioritas yang bakal dituntaskan
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bupati Kukar Edi Damansyah mengemukakan, layanan dasar buat masyarakat menjadi prioritas yang bakal dituntaskan oleh Pemkab Kukar. Maklum, wilayah geografis Kukar sangat luas sehingga kebutuhan air bersih dan listrik di beberapa desa masih belum terpenuhi secara layak.
"Di Kukar ini, prioritas kita menyelesaikan layanan dasar masyarakat karena masih ada beberapa desa belum teraliri air bersih dan 17 desa di Kukar kondisi listriknya menyala terbatas, yakni mulai pukul 18.00 hingga 24.00," kata Edi ditemui usai Rakor Bappeda se-Kaltim di Tenggarong yang digelar 18-19 Februari 2019.
Menurutnya, tantangan lapangan geografis di Kukar membuat akses ketersediaan listrik dan air bersih terkendala. "Jarak permukiman penduduk satu sama lainnya berjauhan, tapi kita sudah berhasil dengan solusi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) komunal," ujarnya.
• Pemkab Kubar Programkan Ziarah dan Umrah, Penghargaan buat Tokoh Agama dan Masyarakat
Edi mengatakan, pemkab mendorong pembangunan PLTS komunal di 17 desa yang krisis listrik, seperti halnya di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis. "Nantinya PLTS komunal ini akan dikelola oleh BUMDes," kata Edi.
Dia juga akan menggandeng perusahaan sekitar terkait persoalan krisis listrik ini. Menurutnya, pola kerja sama dengan dunia usaha ini akan terus diintensifkan di tengah kondisi keuangan daerah yang belum stabil seperti sekarang.
Sekadar diketahui, ada 17 desa yang masih krisis listrik di Kukar. Kebetulan 17 desa ini agak jauh dari jalur transmisi listrik, untuk menarik distribusinya terlalu jauh.
Menurut Edi, selama ini listrik di Sistem Mahakam lebih banyak mendukung kebutuhan listrik di wilayah Samarinda dan Balikpapan.
• Pangdam VI/Mulwarman Tegaskan Prajurit TNI Harus Netral Hadapi Pemilu
"Rasio elektirifikasi 62 persen dari sistem mahakam ini untuk Samarinda dan Balikpapan. Padahal pengolahan listriknya berada di Tanjung Batu, wilayah Kukar. Setiap kali kami protes ke pusat, mereka minta kami bersabar karena tidak ada anggaran dari Jakarta," kata Edi.
Namun saat berkunjung ke Kukar, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andi Noorsaman Sommeng mengatakan secara bertahap 17 desa ini bakal teraliri listrik pada 2019 ini.
"Yakinlah kami diminta sama Pak Presiden tahun 2019 rasio elektrifikasi 99,99 %, ini target loh," ucapnya. (*)