Darurat Narkoba
Dua Oknum Guru Dipecat Kepergok Pesta Sabu, Sebulan Beli Sebanyak Empat Kali
Guru di Kota Batam kepergok pesta sabu. Gaji sebagai guru dibuat beli sabu. Sekarang begini nasib guru tersebut. Tribunkaltim.co ulas Darurat narkoba.
Irawan sendiri mengaku pertama kali mencoba barang terlarang tersebut dikarenakan ajakan teman lingkungan bermain.
Ramalan Zodiak Selasa 26 Februari 2019, Ada yang Amarahnya Mungkin Akan Meletus
Kapal Yang Terbakar di Pelabuhan Muara Baru Sebanyak 34 Unit Dievakuasi
Diundang sebagai Pembicara di Universitas dan Pesantren Tebuireng, Hotman Paris Rela Tak Dibayar
"Awalnya dikasih teman mas, dan jadi kecanduan saat ketiga kalinya mencoba sabu tersebut," ujarnya, Kamis (21/2/2019).
Saat itu, dirinya merasakan perubahan tubuh yang berbeda bila tidak mengkonsumsi sabu tersebut.
Semangat bekerja pun tidak pernah pupus saat efek sabu masih merusuki tubuhnya.
"Pokoknya kalau pakai sabu bawaannya kita semangat kerja aja mas, nggak gampang capek," sebutnya.
Bahkan sambil mengajar pun, kerap kali masih dalam pengaruh sabu tersebut. Namun, dalam pengakuannya tidak mempengaruhi proses pembelajaran.
Diangkat sebagai PNS tahun 2005, dari penghasilan gaji Rp 7 jutaan yang didapat selama bekerja sebagai pendidik. Irwan dalam sebulan membeli sabu sebanyak empat kali.
"Kami beli dekat seimpang Dam itu, biasa di sebut Kampung Aceh. Dalam sebulan setiap gajian saya beli sampai empat kali," ujarnya yang mengenakan kaca mata ini.
Sementara itu, Khairil yang biasa akrab dipanggil Amri ini pun mengakui biasa memakai sabu di rumah dinas sekolah tersebut dengan rekannya.
Ingatlah Tim Kampanye Rawan Dipidana, Bawaslu Semakin Perketat Dapil Rawan
Tim Kampanye Hati-hati Rawan Dipidana, Bawaslu Perketat Dapil Rawan
Mbah Mijan Beber Inisial Artis Berpotensi Cerai di 2019, Jessica Iskandar: Janganlah, Damai-damailah
"Iya biasa pakai berdua memang, kan tinggalnya satu rumah dinas itu. Kalau beli pun kami berdua. Hanya saja kalau saya gak ada uang biasa rekan saya yang beli, kalau gak kita patungan," ujarnya.
Oknum guru honorer yang telah bekerja selama 8 tahun ini hanya baru setahun menggunakan sabu tersebut.
Alasan menggunakan pun juga senada dengan rekannya.
"Sama mas, biar semangat kerja saja. Kalau gak pakai rasanya capek bawaannya, ngantuk juga," ujarnya.
Selain itu, kedua oknum guru ini pun selain mengajar juga membuka les di luar jam sekolah. Masing masing mempunyai 7 anak muridnya.
Saat ditanyakan, apakah pernah mengajarkan kepada para muridnya menggunakan sabu. Ia mengakui tidak pernah.