Berat Badan Kurang dari 20 Kilogram, Dinkes PPU Jamin Makanan Tambahan bagi Kakak Beradik Gizi Buruk
"Jadi keduanya memang ada kelainan sejak lahir dan itu yang mempengaruhi menderita gizi buruk, " ucapnya.
Penulis: Samir |
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Penderita gizi buruk kakak beradik, Mardiana Fitri (15) dan Nuraini Ihtia Naziha (5) telah keluar dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung PPU sejak, Rabu (27/2/2019).
Selanjutnya keduanya akan mendapat pengawasan dari Puskesmas Waru termasuk pemberian makanan tambahan.
Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung, Jansje Grace Makisurat, Kamis (28/2/2019) menjelaskan, kedua kakak beradik yang menderita gizi buruk sudah keluar, dan dilakukan rawat jalan.
• TAYANG SEKARANG - Link Live Streaming Sidang Perdana Ratna Sarumpaet, Atiqah Hasiholan Hadir
• Sosok Andovi, Pemeran Hardi di Dilan 1991 yang Tikung Cinta Milea dari Dilan
• Sosok Dua Pemain sedang Booming di Liga Indonesia, Amido Balde dan Eero Markkanen
Namun demikian, ia mengatakan telah memberikan sejumlah catatan termasuk untuk melakukan kontrol baik di puskesmas maupun di rumah sakit.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, Arnold Wayong mengatakan bahwa setelah kakak beradik ini keluar dari rumah sakit, maka pihaknya melalui puskesmas akan melakukan pengawasan.
Ia menjelaskan bahwa harus mendapat pemeriksaan dari dokter spesialis untuk mengetahui perkembangannya.
Selain itu lanjutnya, pihaknya juga akan memberikan makanan tambahan berupa biskuit dan susu.
"Jadi nanti akan diberikan puskesmas setiap bulan kalau makanannya itu habis. Yang jelas kami akan mengawasi perkembangan yang bersangkutan, " ujarnya.
Arnold mengatakan kakak beradik ini bukan murni karena menderita gizi buruk namun sejak lahir sudah memiliki kelainan pada tubuhnya termasuk motorik.
"Jadi keduanya memang ada kelainan sejak lahir dan itu yang mempengaruhi menderita gizi buruk, " ucapnya.

Ia mengatakan banyak penderita gizi buruk yang bisa sembuh dan kembali normal lagi., sepanjang tak memiliki kelainan pada tubuhnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam, mengunjungi pasien gizi buruk di ruang Lily, Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung, Senin (25/2/2019). Dua pasien gizi buruk ini merupakan kakak beradik, Mardiana Fitri (15) dan Nuraini Ihtia Naziha (5).
Menurut pantauan tribunkaltim. Co, Hamdam didampingi Direktur RSUD Jansje Grace Makisurat langsung memasuki ruangan perawatan. Saat masuk ia kemudian mendekati Mardiana Fitri. Sementara ibunya, Salfia duduk sembari menjelaskan kondisi anaknya.
"Siapa namanya sayang, " tanya Hamdam. Namun Mardiana hanya terdiam. Ibunya, Salfia mengaku anaknya itu ingin selalu meminta pulang ke rumahnya di RT 21 Kelurahan Waru, Kecamatan Waru.
"Selalu minta pulang, " ujarnya. Namun Hamdam kembali menberikan semangat agar tetap dirawat di rumah sakit.
"Jangan pulang dulu ya, biar dirawat di sini. Jadi nanti sembuh dan bisa bermain lagi, " ujarnya.
Salfia menuturkan, Mardiana mulai diserang gizi buruk sejak umur 10 tahun dan sudah berjalan lima tahun.
Ia mengatakan awalnya anaknya itu sehat seperti anak lainnya dan bahkan bisa bermain dan makan sendiri.
Namun saat mulai memasuki umur 10 tahun, kondisinya mulai menurun dan bobot badanya juga turun.
Begitu juga anaknya Nuraini sejak bayi memang sudah mengalami kondisi seperti ini.
Bahkan sudah berusaha untuk memberikan makanan bergizi namun tetap kondisi seperti ini. "Sudah sering saya bawa berobat pak, " ujarnya.
Untuk Mardiana lanjutnya, hanya memiliki bobot 15 kg sementara adiknya hanya 7 kg. (*)