Pilpres 2019

Sudah Keluarkan Rp 95,4 Miliar untuk Kampanye, Sandiaga Uno Mengaku Masih Bingung Cari Dana Saksi

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno buka-bukaan tentang dana yang digelontorkan untuk membiayai kampanye Pilpres 2019.

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Doan Pardede
Youtube/Najwa Shihab
Sandiaga Uno saat tampil di program Mata Najwa yang tayang di Trans 7 

Pernyataan Sandi ini lantas mendapatkan respon dari partai koalisi yang mendukungnya.

Misalnya saja Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang membenarkan jika partainya belum memberikan sumbangan dana kampanye.

Namun, terang Mardani, PKS telah menyumbang hal lain selain dana, yaitu bekerja untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

"Semua partai pendukung sudah bekerja dan memang tidak dalam bentuk sumbangan dana kampanye karena kebanyakan digabung dengan kegiatan partai," tutur Mardani ketika dihubungi via telepon, Selasa (1/1/2019).

Menurut Mardani, PKS, PAN, dan Demokrat telah membantu memenangkan Prabowo-Sandi dengan memasang alat peraga kampanye dan juga biaya sosialisasi di sejumlah daerah.

"Kita menikmati semua proses dan bahagia dengan kampanye Prabowo-Sandi. Kebanyakan memang dalam bentuk APK dan biaya sosialisasi. PKS sudah memasang APK di 80 daerah pemilihan se-Indonesia," terangnya.

Selain itu, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid juga memberikan tanggapannya.

Menurutnya, para partai pendukung telah memberikan sumbangan yang besar untuk Prabowo-Sandi.

"Pada faktanya, partai pendukung Prabowo-Sandi sudah memberikan bantuan yang sangat dahsyat. Apa itu? Kami merekomendasikan atau mencalonkan mereka sebagai calon presiden dan wakil presiden," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Rabu (2/1/2019).

Ini Respons Prabowo Saat Terima Bantuan Dana Kampanye Rp 20 Ribu, Pengirim Sempat Minta Maaf

"Kalau tanpa didukung oleh PKS, PAN, Demokrat, memang Gerindra bisa mencalonkan sendiri? Enggak bisa, kan," lanjut Hidayat kemudian.

Selain PKS, Partai Demokrat melalui Deputi Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Herzaky Putra, juga memberikan respons terkait hal tersebut.

Zaky berpendapat, pembahasan terkait sumbangan dana kampanye di depan publik ini tidaklah etis.

Pasalnya, hal ini dapat menurunkan semangat kader Demokrat di daerah.

"Tidak etis membahas atau mengomentari sumbangan dana ke Badan Pemenangan Nasional (BPN) ke depan publik atau media massa. Semangat kader di daerah nanti malah merosot karena seakan-akan apa yang mereka lakukan selama ini bukan bentuk dukungan dan sumbangan nyata bagi pemenangan Prabowo-Sandi," kata Zaky, Selasa (1/1/2019).

Padahal, para kader calon anggota legislatif (caleg) dari para partai pengusung tentu berkampanye untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved