Pilpres 2019

Sudah Keluarkan Rp 95,4 Miliar untuk Kampanye, Sandiaga Uno Mengaku Masih Bingung Cari Dana Saksi

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno buka-bukaan tentang dana yang digelontorkan untuk membiayai kampanye Pilpres 2019.

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Doan Pardede
Youtube/Najwa Shihab
Sandiaga Uno saat tampil di program Mata Najwa yang tayang di Trans 7 

TRIBUNKALTIM.CO - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno buka-bukaan tentang dana yang digelontorkan untuk membiayai kampanye Pilpres 2019.

Pernyataan terbuka Sandiaga Uno tersebut disampaikannya di depan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa yang tayang di Trans 7 Rabu (27/2/2019).

Dalam tayangan tersebut, Najwa shihab sempat membuka dana yang sudah dikeluarkan pasangan Prabowo - Sandi untuk kampanye.

Data tersebut berdasarkan laporan total kampanye yang diumumkan oleh BPN Prabowo - Sandi.

Begini Tanggapan Maruf Amin dan Sandiaga Uno soal Isu Jokowi Gunakan Earpeace saat Debat

Dalam laporan itu tercatat jumlah dana yang telah dikeluarkan pasangan Prabowo - Sandi hingga bulan Februari 2019 mencapai Rp 134 miliar.

Sandiaga Uno menjadi penyumbang paling banyak yakni Rp 95,4 miliar yang mencakup 72 persen dari seluruh dana yang dikeluarkan.

Sementara pasangannya Prabowo Subianto menyumbang  Rp 36,45 miliar atau 28 persen dari totol keseluruhan.

Viral Video Kampanye Settingan Sandiaga Uno, Ini Komentar Sudjiwo Tedjo dan Budiman Sudjatmiko

Menanggapi besarnya porsi dana yang dikeluarkan oleh dirinya untuk membiayai kampanye, Sandiaga Uno menjelaskan tidak ada kesepakatan dari awal bahwa dirinya menjadi penyumbang terbesar dana kampanye untuk pasangan Prabowo - Sandi.

"Tak ada kesepakatan dari awal karena waktu kita duduk tak ada pembagiannya seperti apa hanya beliau bertanya siap tidak untuk mendanai dana kampanye saya bilang kalau memang ini keputusan sesuai konsesus saya Insya Allah siap dan saya akan lakukan apa yang saya bisa untuk menutupi dana kampanye," katanya.

 Sandiaga juga menjelaskan langkah pertama setelah dirinya ditetapkan jadi Cawapres, ia langsung mendatangai KPK untuk menyerahkan laporan kekayaannya.

"Ini yang akan saya lakukan saya akan menjual saham-saham saya akan menjual aset saya karena saya ngga punya income lagi selaian deviden dan saham saya akan menjual dan dipakai membiayai kampanye saya," katanya.

Ekspresi Sandiaga Uno saat bertanya tentang kalimat yang benar dalam ucapan tatanan Bahasa Madura di Pasar 17 Agustus Pamekasan, Minggu (20/1/2019).
Ekspresi Sandiaga Uno saat bertanya tentang kalimat yang benar dalam ucapan tatanan Bahasa Madura di Pasar 17 Agustus Pamekasan, Minggu (20/1/2019). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

TERBARU! Elektabilitas Jokowi-Maruf vs Prabowo-Sandiaga, Hasil Survei 7 Lembaga

Dalam kesmepatan yang sama Sandiaga Uno juga mengungkapkan jika biaya politik di Indonesia sangat mahal sekali

Untungnya ia mengaku melakukan inovasi untuk menurunkan biaya kampanye

Sebagaimana saran Prabowo Subianto yang memintanya melakukan penghematan seperti saat Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Salah satu alokasi terbesar untuk biaya politik ini menurut Sandiaga Uno adalah anggaran untuk saksi saat hari pencoblosan.

Dengan jumlah 810 ribu Tampat Pemungutan suara atau TPS di seluruh Indonesia, Sandiaga Uno mengatakan setidaknya butuh 1,6 juta saksi yang harus disiapkan.

Dan sampai sekarang dirinya bersama pasangannya Prabowo Subianto masih bingung mencari dana untuk mebiayai saksi ini. 

"budget terbesar itu untuk saksi, TPS ada 810 ribu kalau 2 orang saksi saja untuk TPS kita perlu 1,6 saksi ini biaya yang terbesar yang saya sama pak Prabowo masih garuk-garuk kepala belum ketemu bagaimana mendanai ini," katanya.

Setelah Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur Balik Memuji Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

 Hal inilah yang kedepan jadi perhatiannya bagaimana menurunkan biaya politik yang tinggi seperti sekarang.

Selengkapnya lihta video di bawah

 Bawa Mobil Plat Merah di Kampanye Sandiaga, Pimpinan DPRD Menangis Divonis 3 Bulan

Sebelumnya sebagaiman dilansir dari Tribun Wow.com Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno datang ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019) untuk menyerahkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Bendahara BPN Thomas Djiwandono memaparkan jika dana kampanye yang telah terkumpul adalah Rp54 miliar.

"Jumlah total dari BPN Prabowo-Sandi saat ini diangka Rp54 miliar. Kalau di-breakdown tentu yang paling banyak adalah Pak Sandi sekitar 70-an persen, setelah itu Pak Prabowo di sekitar 30 persen," ujar Thomas.

Dana Kampanye Paslon No 02 Capai Rp 99,7 Miliar per 29 Januari, Sumbangan Sandiaga Rp 63,3 Miliar!

Thomas mengatakan, pihaknya juga menerima sumbangan dari perseorangan dengan jumlah nominal sebesar Rp150 juta.

Selain itu, ada pula sumber dana lain yang berasal dari penggalangan kepada masyarakat.

"Dana penggalangan itu saat ini, per kemarin itu Rp3,5 miliar tapi itu tidak temasuk di dalam rekening BPN, itu istilahnya masih kelompok," tutur Thomas.

Sebelumnya, laporan dana kampanye juga sudah disampaikan oleh Sandiaga Uno.

Namun, dari angka itu, Sandiaga menuturkan, partai pendukung koalisinya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat, belum memberikan sumbangan dana.

"Karena mungkin fokus mereka adalah Pileg. Dan fokus mereka di pileg tentunya sumber daya mereka fokuskan untuk pemenangan Pileg mereka," kata Sandiaga saat ditemui di Masjid At Taqwa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018), seperti dikutip dari Kompas.com.

Partai Koalisi Tak Kunjung Sumbang Dana Kampanye, Prabowo: Kelewatan Kalian

Pernyataan Sandi ini lantas mendapatkan respon dari partai koalisi yang mendukungnya.

Misalnya saja Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang membenarkan jika partainya belum memberikan sumbangan dana kampanye.

Namun, terang Mardani, PKS telah menyumbang hal lain selain dana, yaitu bekerja untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

"Semua partai pendukung sudah bekerja dan memang tidak dalam bentuk sumbangan dana kampanye karena kebanyakan digabung dengan kegiatan partai," tutur Mardani ketika dihubungi via telepon, Selasa (1/1/2019).

Menurut Mardani, PKS, PAN, dan Demokrat telah membantu memenangkan Prabowo-Sandi dengan memasang alat peraga kampanye dan juga biaya sosialisasi di sejumlah daerah.

"Kita menikmati semua proses dan bahagia dengan kampanye Prabowo-Sandi. Kebanyakan memang dalam bentuk APK dan biaya sosialisasi. PKS sudah memasang APK di 80 daerah pemilihan se-Indonesia," terangnya.

Selain itu, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid juga memberikan tanggapannya.

Menurutnya, para partai pendukung telah memberikan sumbangan yang besar untuk Prabowo-Sandi.

"Pada faktanya, partai pendukung Prabowo-Sandi sudah memberikan bantuan yang sangat dahsyat. Apa itu? Kami merekomendasikan atau mencalonkan mereka sebagai calon presiden dan wakil presiden," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Rabu (2/1/2019).

Ini Respons Prabowo Saat Terima Bantuan Dana Kampanye Rp 20 Ribu, Pengirim Sempat Minta Maaf

"Kalau tanpa didukung oleh PKS, PAN, Demokrat, memang Gerindra bisa mencalonkan sendiri? Enggak bisa, kan," lanjut Hidayat kemudian.

Selain PKS, Partai Demokrat melalui Deputi Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Herzaky Putra, juga memberikan respons terkait hal tersebut.

Zaky berpendapat, pembahasan terkait sumbangan dana kampanye di depan publik ini tidaklah etis.

Pasalnya, hal ini dapat menurunkan semangat kader Demokrat di daerah.

"Tidak etis membahas atau mengomentari sumbangan dana ke Badan Pemenangan Nasional (BPN) ke depan publik atau media massa. Semangat kader di daerah nanti malah merosot karena seakan-akan apa yang mereka lakukan selama ini bukan bentuk dukungan dan sumbangan nyata bagi pemenangan Prabowo-Sandi," kata Zaky, Selasa (1/1/2019).

Padahal, para kader calon anggota legislatif (caleg) dari para partai pengusung tentu berkampanye untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

"Setiap parpol koalisi, khususnya Demokrat, ketika sudah menyatakan dukungan ke Prabowo-Sandi sudah otomatis berkomitmen akan mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk memenangan mereka," kata dia.

"Dengan mencamtumkan wajah Prabowo-Sandi di setiap APK, para kader sebenarnya sudah merupakan bagian dari upaya mengampanyekan mereka," ujar Zaky.

Menurutnya, sumbangan untuk Prabowo-Sandi tidak hanya berupa dana kampanye saja.

Tapi, ada banyak macam sumbangan yang bisa diberikan untuk dapat memenangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 mendatang.

Follow Instagram Tribunkaltim.co di bawah ini:

Subscribe Youtube Channel Tribunkaltim.co di bawah ini:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved