Tagar 'ILC Sambhar Menyambar' Trending di Twitter, Mustofa Nahrawardaya Sarankan Cari Tema Lain
Tagar itu berisi permintaan para netizen Twitter agar ILC mengangkat tema soal isu bahwa Polri membentuk buzzer melalui aplikasi bernama Sambhar.
"Masih banyak tema lain untuk @ILCtv1 nya Uda @karniilyas yang lebih adem ketimbang tema #AlumniSambhar.
Misalnya soal KRL anjlok di Bogor. Atau soal #Debat17Maret atau soal lainnya yang bukan berisi buka2 aib.
Kasihan," ungkap Mustofa.

Kicauan Mustofa Nahrawardaya, Minggu (10/3/2019). (Capture/Twitter/@AkunTofa)
Kicauan tersebut lantas banyak menuai komentar dari sejumlah netizen.
Ada yang menyetujui usul itu dan ada pula yang menginginkan topik tersebut diusung oleh ILC.
Seperti akun @syahrulakbar197 "Jangan buka aib orang, tapi kalau negara membutuhkan kita akan kasih ke negara...karena kami patriot."
"Betul..bahas saja tema yg sedang panas2nya seperti harga jagung misalnya," kata akun @rhidayatd.
"Sebaiknya kupas tuntas ke akar2nya #ILCtv1AplikasiSambhar," ucap akun @cak_giant.
"Kayaknya utk bs melambungkan lagi rating @ILCtv1 harus berani menyangkan #ILCSambharMenyambar, apalagi klo @AkunTofa dan @rockygerung jd narsum jg, dijamin meroket tuh ratingnya.
Biar adil, krn dulu saracen ditayangkan di ilc , masak nayangkan #ILCSambharMenyambar ga berani ?" papar akun @eddtcaksby.
Sebelumnya diberitakan, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menanggapi polemik isu yang menyebut Polri ikut menjadi buzzer.
Isu tersebut berkembang ketika akun Twitter @Opposite6890 mengatakan bahwa Mabes Polri membentuk buzzer anggota Polri dari tingkat Polres sampai pusat melalui aplikasi bernama Sambhar.
Pemilik akun @Oppositte6890 mengaku membongkar buzzer itu setelah melacak paket aplikasi android (APK) Sambhar.
Dedi mengatakan, kepemilikan IP Address Mabes Polri itu bisa diretas akun anonimus tersebut melalui Wifi di areal Mabes Polri.
Alasannya, wifi tersebut dapat diakses oleh masyarakat atau publik secara bebas yang berada di area atau wilayah Mabes Polri.
Saat ini, pihak kepolisian juga telah melalukan proses penyelidikan pada akun itu.