Sejarah Hari Ini

Hari Ini Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo Berusia 59 Tahun, Berikut 7 Fakta Tentangnya

Hari ini, 13 Maret 2019, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo genap berusia 59 tahun.

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, di acara serah terima jabatan (sertijab) sejumlah jabatan TNI AD, di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, 13 Maret 2019, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo genap berusia 59 tahun.

Di usianya yang lebih setengah abad itu, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo telah meninggalkan rekam jejak yang panjang di dunia kemiliteran Indonesia.

Karier militernya berakhir di jabatan tertinggi sebagai Panglima TNI (8 Juli 2015 - 8 Desember 2017).

Bagaimanakah kisah hidup dan sepak terjang Jenderal Gatot Nurmantyo sebelum pensiun jadi tentara?

Berikut sederet fakta yang TribunKaltim.co dari berbagai sumber:

1. Terinspirasi dari Jenderal Gatot Subroto

Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960.

Ia lahir di tengah keluarga militer.

Ayahnya bernama Suwantyo, pensiunan Letnan Kolonel Infanteri di Kodam XIII/Merdeka Sulawesi Utara.

Ibunya juga mempunyai tiga orang saudara yang bertugas di TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Orangtua memberinya nama Gatot Nurmantyo bukan tanpa alasan.

Nama Gatot dipilih terinspirasi dari Pahlawan Nasional Jenderal TNI Gatot Subroto.

Ayah Gatot Nurmantyo pernah bertugas di bawah pimpinan Jenderal TNI Gatot Subroto ketika masa kemerdekaan, sehingga menjadi inspirasi bagi ayahnya.

Hidup di keluarga militer membuat Gatot Nurmantyo sejak kecil sudah berpindah-pindah.

Ia memulai pendidikan sekolah dasarnya di daerah Cimahi, Jawa Barat.

Tak lama kemudian ia pindah ke Cilacap mengikuti orangtuanya.

Ia kemudian sekolah hingga kelas 2 SMP.

Tak lama kemudian, ia pindah ke Solo, dan menyelesaikan sekolahnya hingga tamat SMA di sana.

2. Ingin menjadi arsitek

Gatot Nurmantyo awalnya bercita-cita menjadi seorang arsitek.

Untuk memenuhi cita-citanya tersebut, Gatot mencoba mendaftar ke Universitas Gadjah Mada (UGM).

Namun, niat tersebut ia urungkan karena pesan ibunya yang tidak sanggup membiayai kuliahnya karena adik-adiknya juga ingin bersekolah.

Ayah dan ibunya menginginkan Gatot Nurmantyo bisa menjadi seorang tentara.

Diam-diam, Gatot Nurmantyo berangkat ke Semarang dan mendaftar AKABRI (kini AKMIL) di Kodam Diponegoro.

Pulang dari sana, ia baru mengabari ibunya bahwa ia mendaftar AKABRI.

Gatot Nurmantyo menjalani sekolah AKABRI dan lulus pada tahun 1982.

Setelah lulus dari sana, Gatot Nurmantyo mencoba mendaftar ke Kopassus sesuai keinginan ibunya yang ingin anaknya menjadi Kopassus (dulu dikenal dengan RPKAD). Namun, ia tak lolos setelah mendaftar.

3. Karier militer

Berbagai jabatan pernah disandang oleh Gatot Nurmantyo.

Jika dilihat dari karir militernya, Gatot Nurmantyo rata-rata menjabat hanya setahun dari jabatan yang ia emban di Angkatan Darat setelah itu ia dipindah tugaskan ke posisi lain.

Jabatan prestisius yang pernah ia emban di antaranya Gubernur AKMIL, Pangdam V/Brawijaya, Pangkostrad, KSAD, hingga dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden RI Joko Widodo.

  • Danton MO. 81 Kiban Yonif 315/Garuda
  • Dankipan B Yonif 320/Badak Putih
  • Dankipan C Yonif 310/Kidang Kancana
  • Kaurdal Denlatpur
  • ADC Pangdam III/Siliwangi
  • PS Kasi-2/Ops Korem 174/Anim Ti Waninggap
  • Danyonif 731/Kabaresi
  • Dandim 1707/Merauke
  • Dandim 1701/Jayapura
  • Sespri Wakasad
  • Danbrigif 1/PIK Jaya Sakti
  • Asops Kasdam Jaya
  • Danrindam Jaya
  • Danrem 061/Suryakencana (2006-2007)
  • Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008)
  • Dirlat Kodiklatad (2008-2009)
  • Gubernur Akmil (2009-2010)
  • Pangdam V/Brawijaya (2010-2011)
  • Dankodiklat TNI AD (2011-2013)
  • Pangkostrad (2013-2014)
  • KSAD (2014-2015)
  • Panglima TNI (2015-2017)

4. Bersimpuh di makam ibu dengan baret merah Kopassus

Gatot Nurmantyo tak pernah lupa akan keinginan ibunya yang menginginkan dirinya menjadi anggota Kopassus.

Gatot memang pernah mendaftar untuk menjadi anggota Kopassus, namun ia gagal.

Meski begitu, kariernya di Angkatan Darat terus menanjak.

Pada 25 Juli 2014, Gatot Nurmantyo resmi dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Sebagai jenderal bintang empat di Angkatan Darat, Gatot sebenarnya berhak mendapatkan brevet kehormatan dari Kopassus.

Namun, dia menolak. 

Dia hanya mau meraih baret merah Kopassus dengan usaha sendiri, yakni ikut latihan resmi.

Tak lama setelah dirinya dilantik, Gatot pun terjun mengikuti latihan pendidikan komando bersama prajurit lainnya.

Tak ada keistimewaan. Ia minta diperlakukan sama seperti siswa lainnya.

Jalan terjal itu dilalui Gatot saat usianya sudah menginjak 55 tahun.

"Pesan ibu itu menjadi mimpi saya. Saya harus menempuh latihan ini (Kopassus)," kata Gatot Nurmantyo

"Yang paling berat adalah ketika saya nyebrangi Cilacap ke Nusakambangan, itu malam hari. Berenang, bawa senjata, bawa ransel, pakai sepatu, pakaian lengkap. Setelah selesai latihan, saat itu juga masih pakaian loreng kotor saya pergi ke makam ibu saya, saya lapor bahwa saya sudah melaksanakan tugasnya," kenang Gatot.

5. Sosok istri

Gatot Nurmantyo mempunyai istri bernama Enny Trimurti.

Dari pernikahnnya dengan Enny Trimurti, Gatot Nurmantyo dikaruniai tiga orang anak.

Selama menjabat sebagai Panglima TNI, sosok istri Gatot Nurmantyo jarang tampil di hadapan publik.

Ketika Gatot pensiun, sosok istrinya menjadi perbincangan hangat netizen.

Pada Jumat (6/7/2018), Gatot Nurmantyo mengunggah foto liburan di akun Instagram pribadinya di @Nurmantyo_gatot.

Dalam foto itu Gatot tengah berada di Niagara Falls, New York, Amerika Serikat bersama istrinya.

6. Bakal calon presiden

Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo resmi memasuki masa purna tugas atau pensiun sebagai jenderal TNI Angkatan Darat per 31 Maret 2018. 

Selama 30 tahun lebih, dia tak memiliki hak dipilih dan memilih.

Gatot menyatakan, meski telah pensiun dari TNI, ia akan tetap mengabdi kepada negara di bidang yang lain.

Saat ini, sebagai purnawirawan, Gatot memiliki kesempatan yang sama dengan warga sipil lainnya.

Karena itu, ia menyatakan banyak bidang pengabdian baginya selepas pensiun yang bisa dikerjakan.

"Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya, termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang,” kata Gatot melalui keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo

Ia menyatakan sikap tersebut perlu ia tunjukan sebagai contoh kepada para prajurit TNI agar tidak berpolitik praktis selama masih aktif.

"Hal tersebut saya tunjukkan juga sebagai suri teladan bagi tentara aktif untuk tidak berpolitik praktis sebelum memasuki purnatugas," lanjut Gatot.

Sebelumnya, Gatot enggan menjawab saat ditanya apakah dengan masuknya namanya ke dalam daftar calon presiden dan wakil presiden di berbagai survei, dirinya berencana maju pada Pilpres 2019 setelah pensiun.

Namun, Gatot juga tak menampik bahwa dirinya akan maju sebagai calon presiden atau wakil presiden.

"Saya lebih cenderung tidak menjawab pertanyaan karena saya masih prajurit TNI," kata Gatot saat ditemui di Apartemen Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018).

7. Bersikap netral 

Gagal menjadi calon presiden, Jendral TNI (Purn) Gatot Nurmantyo akhirnya bicara terbuka tentang pilihan politiknya di Pilpres 2019.

Pernyataan terbuka mantan Panglima TNI tersebut disampaikannya di depan Pandji Pragiwaksono di chanel YouTube.

Dalam bincang santai tersebut, Gatot Nurmantyo mengungkapkan pendapatnya soal pilihannya dalam Pilpres yang mempertemukan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga Uno.

Awal mula saat di tengah-tengah perbincangangan Pandji Pragiwaksono menanyakan kepada Gatot Nurmantyo tentang pemasangan foto dirnya di baliho oleh salah satu calon tertentu. 

Baliho tersebut kemudian ditolak oleh Gatot Nurmantyo dan diturunkan sendiri oleh pihaknya.

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo protes fotonya terpasang di baliho Posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Kota Solo.
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo protes fotonya terpasang di baliho Posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Kota Solo. (Kolase Tribunnews & TribunSolo.com)

Gatot Nurmantyo mengatakan dalam  baliho tersebut ada fotonya yang tengah mengenakan seragam TNI.

Dan itu dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak etis.

Karena dirinya ketika itu sudah berstatus purnawirawan.

Karena kondisi tersebut maka ia memutuskan untuk menurunkan sendiri baliho yang telah terpasang tersebut.

"Gambar saya di Solo itu pakai pakaian dinas juga, daripada orang lain yang turunin mending saya yang turunin. Kalau orang lain turunin kan betapa malunya," katanya.

Gatot Nurmantyo kemudian menjelaskan tentang posisinya yang berada di tengah saat Pilpres 2019 sekarang.

Dirinya menjelaskan posisi tersebut diambil karena ia mengaku bingung dengan pilihan yang ada.

Kedua calon yang bertarung dianggap Gatot Nurmantyo merupakan orang yang sama-sama berpengaruh bagi dirinya.

Mislanya untuk pasangan nomor 01.

Gatot Nurmantyo mengungkapkan Jokowi adalah orang yang melantik dirinya sebagai Panglima TNI 

"Kenapa saya di tengah-tengah mungkin Pandji juga sama juga, saya dilantik sebagai Panglima TNI oleh Pak Jokowi," katanya.

Sementara mengenai calon dari 02, Gatot Nurmantyo mengatakan Prabowo Subianto adalah salah satu sosok yang ia kagumi sejak dulu.

"Yang kedua sebelah sini Pak Prabowo adalah sosok militer pilihan saya. Sejak saya Letkol saya sudah melihat, Beliau satu seorang yang kalau memimpin suatu institusi pasti institusinya dibangun, sumber dayanya dibangun." katanya.

Baca juga:

Gara-gara Protes Foto di Baliho, Gatot Nurmantyo Kena Gerakan Unfollow di Twitter

Namanya tak Lagi Santer jadi Capres atau Cawapres, Gatot Nurmantyo: Saya Menjemput Takdir Saja

Masuk Bursa Kontestan Pilpres 2019, Gatot Nurmantyo Sebut Ada Protes dari Keluarga

Jangan lupa follow Instagram tribunkaltim:

Subscribe channel YouTube newsvideo tribunkaltim:

(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved